RakyatJabarNews.com, Cirebon – Ribuan warga yang datang dari Ciayumajakuning, sejak pagi hingga siang memadati tradisi Grebeg Sawal yang berlangsung di Komplek Kramat Sunan Gunung Jati, Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Minggu (02/07).
Tradisi grebek sawal ini, dilaksanakan tujuh hari setelah lebaran, keluarga Sultan Kanoman Cirebon.
Dalam tradisi Grebek Sawal, Sultan berserta keluarga dan karabatnya rela berdesak-desakan memasuki komplek pemakaman Sunan Gunungjati untuk melakukan tradisi ziarah.
Dari pantauan RakyatJabarNews.com, suasana tradisi disaksikan dan diikuti juga oleh ribuan warga yang tampak berebut barokah dari kembang (bunga, red) yang tercecer di bawah pintu Pasujudan, air kramat makanan atau uang recehan dari tradisi tawur oleh Abdi Dalem yang diyakini membawa berkah.
Menurut salah seorang pengunjung, Tanti asal Bekasi dirinya sengaja datang dengan berharap mendapatkan berkah sesudah membasuh dan meminum air tersebut, kesehatan dan rejekinya dapat penuh berkah.
Juru bicara Keratom Kanoman, Ratu Arimbi menjelaskan tradisi gerebek ini, merupahkan kegiatan tahunan dari keluarga Keraton Kanoman untuk berziarah dan berdoa untuk leluhur mereka, serta memjalin silatuhrahmi antara Keraton Kanoman bersama warga masyarakat.
“Tradisi Gerebek Sawal ini setiap tahun dilakukan oleh Keluarga Keraton Kanoman, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, dapat melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh,” jelasnya.
Tradisi yang biasa dilakukan 7 hari setelah lebaran ini, sebagai bentuk pengukuhan persaudaraan antara sultan dan masyarakat luas yang berziarah.
Sementara itu, ribuan warga juga tampak melakukan doa bersama di sekitar Komplek Makam Sunan Gunungjati. Di sisi lain, kegiatan rutin tahunan itu sempat mengundang kepdatan arus kendaraan sepanjang jalur pantura Cirebon-Indramayu.
Bahkan sempat mengalami kemacetan dikarenaknan banyaknya warga yang menyebrang jalan dan kendaran pribadi terparkir di bahu jalan. (Ziz/RJN)