RakyatJabarNews.com, Majalengka – Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, bakal memacu percepatan pembangunan di wilayah Timur Jawa Barat. Dampak positif hadirnya megaproyek BIJB tersebut juga memacu pembangunan terintegrasi di wilayah Kabupaten Majalengka, seperti dibangunnya tol, kawasan aerocity, dan terwujudnya kawasan metropolitan.
“Namun, dampak sosial pun harus pula disikapi pemerintah. Jangan sampai BIJB justru hanya menimbulkan dampak sosial bagi masyarakat,” kata anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS H. Nurhasan Zaidi, saat bersama rombongan melakukan kegiatan reses ke Pendopo Majalengka.
“Kami ingin mengetahui kesiapan Pemkab Majalengka dalam menyambut BIJB. Karena itu, kami melakukan kegiatan kunjungan kerja ke Pemkab Majalengka yang langsung diterima Bupati Majalengka Sutrisno dan jajaran,” tambah Nurhasan, Kamis (10/08).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia pun berharap, pemerintah daerah dan pelaku usaha dapat memanfaatkan peluang kehadiran BIJB tersebut. Setelah adanya pengoperasian bandara harus dapat dapat mengangkat pertumbuhan ekonomi daerah sekitarnya.
Sementara itu Komisaris PT BIJB, H. Aang Hamid Suganda, bahwa Bandara Internasional Jabar tersebut ditargetkan beroperasi Maret 2018. Hal ini menjadi peluang bagi kabupaten dan kota sekitar bandara.
Dengan luas bandara hingga 1.800 hektare dan kawasan bisnis mencapai 3.480 hektare, BIJB potensial memicu pengembangan usaha dan pertumbuhan daerah di sekitarnya. Daerah yang dimaksud adalah sembilan daerah perbatasan di Jabar dan Jateng yang telah membuat ikatan kerja sama bernama Kunci Bersama.
Tujuh daerah berasal dari Jabar, yaitu Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Pangandaran, dan Kota Banjar. Dua daerah lainnya adalah Kabupaten Brebes dan Kabupaten Cilacap, Jateng.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Investasi PT BIJB Erwin Syahputra menambahkan, pengoperasian bandara akan berdampak positif bagi daerah sekitar bandara.
Berdasarkan kajian PT BIJB, pertumbuhan wisatawan di Majalengka, misalnya, akan tumbuh 100 persen dan 40 persen di Kota Cirebon. Adapun tenaga kerja yang dapat terserap di Majalengka, Cirebon, Kuningan, Indramayu, dan Kota Cirebon mencapai 19.000 orang. (dra/rjn)