RakyatJabarNews.com, Cirebon – Ratusan masyarakat Desa Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon setelah melakukan aksi demonstrasi penolakan pembangunan Pusat Grosir Trade Centre (PGTC) Tegalgubug Cirebon, malam tadi hingga dini hari ini aksi penolakan terus dilakukan dengan melakukan deklarasi penolakan pembangunan PGTC, Minggu (30/07).
Ratusan warga yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pasar Tegal Gubug (P3TG) Desa Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, secara tegas menolak dibangunnya Pusat Grosir Trade Centre (PGTC) yang ada di pasar Sandang terbesar di Asia Tenggara, di Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Deklarasi penolakan pembagunan PGTC tersebut, dihadiri oleh sejumlah ulama, tokoh masyarakat dan para mahasiswa bertempat dibalaidesa Tegalgubug tersebut.
“Kami meminta para pedagang-pedagang, mari kita bersatu mari kita kompak tolak berdirinya bangunan mall itu,” kata Farri Hammi Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Tegalgubug.
Deklarasi pun dilaksanakan doa momohon kepada Allah meridhohi aksi penolakan pembangunan PGTC.
Tokoh masyarakat, H. Sugiarto asal Desa Tegalgubug menyatakan, dirinya mengaku mendapatkan pertanyaan terkait terkait adanya pembangunan salah satu pusat perdagangan sejenis mall.
“Ini, saya juga ikut bertanggungjawab, kami siap menolak berdirinya pembagunan Pusat Grosir Trade Centre (PGTC) itu,” tandasnya.
hal senada disampaikan kalangan mahasiswa asal Desa Tegalgubug, mereka pun secara tegas menolak pembangunan PGTC.
“Kami menolak keras pembangunan pusat grosir itu, kita kan terus mendesak agar dibatalkan izin pembangunan tersebut. Kita akan melakukan aksi besar-besaran bersama masyarakat,” kata Abdul Gofur salah satu mahasiswa asal Desa Tegalgubug. (juf/rjn)