RakyatJabarNews.com, Kuningan – Sebagian besar masyarakat Indonesia tampaknya sudah sangat familiar terhadap poto seorang pria yang sedang menggendong balita sambil merokok, yang terpampang diseluruh produk bungkus rokok. Foto pria tersebut sengaja dipasang sebagai tanda peringatan bahaya merokok.
Akan tetapi, adakah yang tahu siapakah pria tersebut sebenarnya? Pertanyaan itulah yang sampai saat ini membuat penasaran mayoritas masyarakat Indonesia. Namun, setelah sekian lama menjadi misteri, akhirnya rasa penasaran itu terjawab sudah.
Iya, pria yang potonya terpampang di bungkus rokok itu adalah warga Kabupaten Kuningan, tepatnya Desa Pancalang, Blok Pahing RT 02 RW 03, kecamatan Pancalang, bernama Dadang Mulya (42).
“Iya itu poto saya dan anak saya,” ungkap Dadang kepada para wartawan saat bersilaturahim di Padepokan Anti Galau, Desa Sinarancang, Kabupaten Cirebon, Selasa (24/07).
Ketika itu, sekitar 6 tahun yang lalu Dadang sedang menonton pertandingan sepakbola kampung di lapangan yang tidak jauh dari kediamannya, sambil menggendong anaknya bernama Rifki Indriawan yang saat itu berusia 5 bulan, sambil asyik merokok.
Lalu ada sebuah mobil berhenti di jalan yang bertepatan posisinya berada di depannya. Kemudian pintu mobil itu dibuka dan ada seseorang dengan menggunakan kamera poket melakukan pemotretan. Dadang tidak mengira kalau dirinyalah yang dipotret seseorang yang berada di mobil itu.
“Saat itu jam 3 sore. Ada 10 menitan mobil itu berhenti Mobilnya polos. Saya kira bukan memoto saya. Saya tengok kanan kiri nggak ada orang. Ya saya lagi asyik-asyiknya merokok,” terang Dadang.
Dadang tak mengira kalau potonya bakal dijadikan tanda peringaran bahaya merokok di bungkus rokok. Dia sadar ketika sebulan setelah perisriwa tersebut dirinya membeli rokok di warung. Dia pun kaget melihat potonya ada di bungkus rokok yang dibelinya.
“Saya kaget dan bingung. Kok poto saya ada di bungkus rokok,” ujarnya.
Saat itu sebenarnya pria yang bekerja serabutan itu ingin mempertanyakan hal itu, tapi dia bingung bagaimana caranya dan mengadu kepada siapa. Karena tidak mengerti, Dadang pun membiarkan hal itu. Akhirnya setelah 6 tahun dia mencoba mengadu ketemannya kemudian diarahkan ke Pemdes setempat untuk melapor ke Polsek.
Tujuan Dadang mengadu tidak lain mengharapkan perhatian dari perusahaan-perusahaan rokok yang telah menggunakan poto dia dan anaknya. Karena selama ini tidak ada pemberitahuan sama sekali.
“Saya berharap ada perhatian. Sampai saat ini tidak ada yang datang. Tidak ada santunan. Nol, kosong,” harap Dadang.(RJN)
Comment