RakyatJabarNews.com, Cirebon – Setidaknya terdapat 664 orang LGBT yang tersebar pada 40 kantong komunitas LGBT yang tersebar di 40 Kecamatan di Kabupaten Cirebon. Hal tersebut diungkapkan oleh Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana.
Menurutnya, ada 34 kasus penularan HIV/AIDS di 29 layanan kesehatan yang tersebar di Kabupaten Cirebon yang terjadi dalam Komunitas LGBT pada tahun 2017 kemarin. Bahkan, jumlah penderita HIV/AIDS meningkat 100% setiap tahunnya.
“Masih banyak faktor penghambat yang ditemui Dinas Kesehatan dalam memberikan penyuluhan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Karena, mereka takut terekspos sehingga dikhawatirkan akan mendapatkan diskriminasi dari masyarakat,” jelasnya saat ditemui awak media di kantornya, Senin (22/1).
Nanang melanjutkan, masih kurangnya pendidikan seks di lingkungan pendidikan yang dianggap tabu menjadi salah satu faktor penyebab meningkatkan jumlah LGBT, serta meningkatnya usia produktif yang cenderung terjerumus masuk ke komunitas LGBT. Hal tersebut bisa diakibatkan oleh kurangnya kasih sayang dari orang tua. Dan juga, minimnya pengetahuan pendidikan tentang seks di kalangan para remaja, khususnya pelajar SMP dan SMA, serta dewasa khususnya di Universitas yang ada di Kabupaten Cirebon.
“Karena pendidikan seks masih tabu untuk diberikan secara lebih masiv. Padahal para remaja dan dewasa bisa mengetahui sisi berbahaya dari tindakan seks bebas dan berpotensi terpapar penyakit menular dan mematikan,” tuturnya.
Lanjut Nanang, salah satu kerentanan yang dihadapi oleh para remaja pada saat pencarian jati diri, merupakan pintu masuk yang rentan terjerumus masuk dalam lingkungan Komunitas LGBT.
“Kami berencana melalui pembinan dan sosialisasi pendidikan seks di setiap sekolah, walaupun pihak Dinas Pendidikan masih menganggap tabu tentang pendidikan seks,” terangnya.
Data resmi yang masuk di Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon sampai saat ini terdapat 1.534 kasus penderita HIV/AIDS. Dan khususnya pada tahun ini terdapat kenaikan jumlah penderita sebanyak 206 orang per Desember 2017, kenaikan hampir 100% tiap tahunnya.
“Jika kita mengikuti rumus dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), jika ada 1 kasus penderita Penyakit HIV/AIDS, maka di sekitarnya harus ditemukan 200 orang baru yang terpapar penyakit HIV/AIDS. Dan jika dihitung melalui rumus WHO, maka di Kabupaten Cirebon secara resmi terdapat 1.534 kasus penderita HIV/AIDS. Maka bisa dikalikan 200 orang penderita HIV/AIDS dikali 1.534 orang, maka terdapat 306.800 kasus HIV/AIDS,” pungkasnya.(Ymd/RJN)