Pemotongan Dana Partisifasi Ditolak oleh Komite Sekolah SMKN 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon

- Redaktur

Kamis, 23 November 2017 - 19:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RakyatJabarNews.com, Cirebon – Ada dinamika baru pada dunia pendidikan di Kabupaten Cirebon setelah SMK Negeri 1 Lemahabang didemo oleh 1.700 siswanya yang menuntut dikuranginya Dana Partisifasi Masyarakat, serta mempertanyakan rincian penggunaan dari Dana Partisifasi yang dikelola oleh pihak sekolah agar transfaran dalam penggunaannya pada hari Rabu (22/11) kemarin.

Saat dikonfirmasi Nana Karnadi Ketua Komite Sekolah melalui Budisono sebagai Sekretaris di ruang Komite SMK Negeri 1 Lemahabang menjelaskan jika kesepakatan Dana Partisifasi Masyarakat merupakan hasil rapat dengan orang tua siswa yang ingin anak-anaknya mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu dan berstandar nasional. Adapun untuk rincian yang ada di dalam RKAS sangatlah banyak, ada lebih dari 300 item.

“Tuntutan dari siswa yang mendemo kemarin minta pemotongan Dana Partisifasi sungguh tidak relevan, karena nilai dari Dana Partisifasi merupakan kesepakatan dari rapat dengan orang tua yang ingin anak-anaknya mendapatkan layanan pendidikan yang berstandar mutu nasional. Dan khusus untuk rincian itu lebih dari 300 item dalam RKAS,” jelasnya saat ditemui awak media, Kamis (23/11).

Ditambahkan Budisono, bahwa Komite mengadakan kesepakatan dengan orang tua sehingga apa yang terjadi saat demi kemarin merupakan hal yang baru pada Dunia Pendidikan di Kabupaten Cirebon, di mana dalam hal ini Pihak Sekolah bersama Komite yang ingin agar para siswanya mendapatkan pendidikan yang lebih bermutu, tapi malah didemo siswanya.

“Ini merupakan fenomena baru pada dunia pendidikan di Kabupaten Cirebon, yang dalam hal ini kami pihak Komite dan sekolah yang memikirkan bagaimana caranya agar lulusan dari SMK Negeri 1 Lemahabang semakin bermutu dan bisa bersaing, tapi malah didemo oleh siswanya sendiri,” jelasnya.

Masih menurut Budisono, adanya Dana Partisifasi merupakan kebutuhan yang mengacu pada Standard Mutu Nasional, yaitu pada kisaran biaya antara Rp 4,5 juta sampai Rp 6 juta persiswanya. Sedangkan kemampuan pemerintah dalam hal ini BOS Pusat hanya Rp 1,4 juta dan BOS Provinsi hanya Rp 500 ribu saja. Sehingga, untuk mencapai angka minimum Rp 4,5 juta dibutuhkan Dana Partisifasi Masyarakat.

Baca Juga :  Dua ABG Menjadi Korban Tabrak Lari di Pantura

“Adanya Dana Partisifasi ini merupakan kebutuhan yang mengacu pada biaya minimum standard Pendidikan Nasional tingkat SMK, yaitu Rp 4,5 juta tiap siswanya. Sedangkan Bantuan Oprasional Sekolah dari lemerintah hanya Rp 1,9 juta saja. Sehingga untuk meningkatkan Mutu Pendidikan untuk siswa, Komite mengadakan rapat dengan orang tua,” jelasnya.

Selain itu, jika melihat RKAS pada tahun sebelumnya anggaran Oprasional Sekolah pertahun ajaran itu menyerap dana Rp 4 milyaran, sehingga untuk meningkatkan mutu pendidikan pada tahun ajaran ini dalam RKAS dinaikan anggarannya dan disesuaikan dengan laju inflasi agar relevan menjadi Rp 4,5 milyar, supaya para siswa mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai standard Mutu Nasional.

“Dalam RKAS tahun ajaran kemarin saja menyerap anggaran Rp 4 milyaran lebih, dan pada tahun sekarang kita naikan dengan laju inflasi menjadi Rp 4,5 milyar agar relevan dengan perkembang zaman,” pungkasnya.(Juf/RJN)

Follow WhatsApp Channel rakyatjabarnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Sisternet Goes To Campus,.Ajak 1.500 Mahasiswi Universitas Andalas Berpartisipasi dalam Female Future Leader
600 Pelajar Ikuti Latihan Gabungan Paskibra
Rayakan HUT ke -79 RI, Indosat Ooredoo Hutchison Tingkatkan Kapasitas Infrastruktur Jaringan
Pj Bupati Bekasi Lepas 1500 Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa KKN di 9 Kecamatan
Pemkab Bekasi Umumkan 2.068 Orang Daftar Beasiswa Bantuan Pendidikan Pintar
Pemkab Bekasi Resmi Luncurkan Fitur PPDB Online Lewat Aplikasi Bebunge
Janet Aprilia Stanzah : Dinas Terkait Harus Mampu Melaksanakan PPDB Online Dengan Baik
Ketua DPRD Minta Pj. Walikota Lakukan Pendataan Optimal Soal Guru Pensiun
Berita ini 28 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 13 September 2024 - 06:43 WIB

Sisternet Goes To Campus,.Ajak 1.500 Mahasiswi Universitas Andalas Berpartisipasi dalam Female Future Leader

Minggu, 11 Agustus 2024 - 19:36 WIB

600 Pelajar Ikuti Latihan Gabungan Paskibra

Selasa, 6 Agustus 2024 - 06:57 WIB

Rayakan HUT ke -79 RI, Indosat Ooredoo Hutchison Tingkatkan Kapasitas Infrastruktur Jaringan

Minggu, 28 Juli 2024 - 09:40 WIB

Pj Bupati Bekasi Lepas 1500 Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa KKN di 9 Kecamatan

Sabtu, 6 Juli 2024 - 00:41 WIB

Pemkab Bekasi Umumkan 2.068 Orang Daftar Beasiswa Bantuan Pendidikan Pintar

Berita Terbaru

GIIAS Bandung siap memukau warga parahyangan dengan line up kendaraan terbaru yang sebelumnya sudah diperkenalkan di penyelenggaraan GIIAS di BSD Tangerang pada Juli lalu.

Bandung

GIIAS 2024 Bandung Tawarkan Program Menarik

Kamis, 19 Sep 2024 - 00:00 WIB