RakyatJabarNews.com, Bandung – Rencana koalisi Partai Golkar dengan PDIP tidak hanya berhenti pada pengusungan calon kepala daerah di Pilkada 2018. Demikian diungkapkan Ketua DPD Jabar Dedi Mulyadi di Bandung, Rabu (9/8/2018) kemarin.
Bahkan Dedi Mulyadi menjelaskan, bahwa tanggung jawab dua partai ini harus berlanjut pada pembangunan daerah.
Artinya, bukan hanya pada kemasan dalam pengajuan nama orang saja. Lebih dari itu harus sama-sama memiliki konstuksi pembangunan.
Menurut dia, jika koalisi dimenangkan, dua partai ini punya tanggung jawab mengawal 16 kabupaten atau kota. Terlebih pandangan politik nasionalis religius menjadi irisan kuat Golkar dengan PDIP untuk mewujudkan pembangunan daerah di 16 kabupaten atau kota yang akan saling bersinergis.
“Dengan begitu, kabupaten/kota di Jabar akan tumbuh menjadi daerah yang memiliki ketahanan pangan, sosial, ekonomi. Flatform itu sebenarnya ada di dua partai ini, yakni yang memiliki dasar kebangsaan dan kekaryaan,” terangnya.
Tidak hanya itu, dua partai ini pun harus bertanggungjawab merumuskan agar 16 kabupaten kota yang dimenangkan harus berdampingan.
Dengan kata lain, tidak hanya berkutat pada penetapan calon wali kota, tetapi juga pada rumusan-rumusan bagaimana kabupaten dan kota saling bersinergi.
Pihaknya menargetkan 16 kabupaten kota yang menyelenggarakan Pilkada Serentak itu mampu dimenangkan sesuai dengan kekuatan politik yang rasional di masing – masing daerah.
“Dalam perjalanannya kami fokus pada kemenangan dan kesejahteraan masyarakat. Tetapi tidak memaksakan kehendak,” jelas Dedi.(ziz/rjn)