RakyatJabarNews.com, Cirebon – Keluarga Keraton Kanoman mengungkapkan masalah-masalah yang dihadapi keraton saat kedatangan Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Keraton Kanoman Cirebon, Jl. Winaon Kota Cirebon, Rabu (7/3). Salah satunya adalah terhalangnya akses keluar masuk orang dan kendaraan, karena adanya pasar tumpah (Pasar Kanoman) di sepanjang gapura menuju keraton.
Menurut Ratu Raja Arimbi, adik Sultan Kanoman Pangeran Raja Muhammad Emirudin mengungkapkan, bahwa keraton adalah tempat lahirnya budaya dan adat istiadat. Banyak orang yang ingin datang ke keraton. Tapi khusus Keraton Kanoman, sulit diakses publik karena banyaknya pedagang yang berdagang di jalan yang menuju pintu keraton.
“Padahal, jika akses masuk ke keraton mudah, maka semakin banyak orang yang berkunjung untuk belajar tentang adat istiadat, budaya, dan tradisi keraton,” ujarnya.
Tak hanya itu, Ratu Raja Arimbi juga meminta agar pemerintah memberikan perhatian yang lebih, tidak hanya sekadar biaya pemeliharaan keraton, tapi juga pemberdayaan ekonomi di lingkungan keraton. Karena selama ini, dana bantuan dari pemerintah masih kurang untuk merawat keraton yang luas tersebut.
“Tanpa bantuan pemerintah, kita tidak berdaya,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Ridwan Kamil menyatakan bahwa pemeliharaan wilayah keraton seluas 5 hektar itu memang memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Dirinya pun akan memperhatikan situs-situs bersejarah menjadi tempat wisata favorit.
“Jika terpilih nanti, saya akan mengirim tim untuk mendiskusikan peluang dan potensi ekonomi yang bisa dikembangkan di keraton, seperti membuka restoran dan mengembangkan wisata sejarah dan budaya,” terangnya.
Setelah berdialog dengan pedagang-pedagang di Pasar Kanoman, menurut Ridwan Kamil, pada dasarnya para pedagang mau ditata, asal penataannya berpihak pada pedagang. Membuka akses masuk orang dan barang ke keraton merupakan bentuk penghormatan kepada sejarah.
“Akses masuk keraton harus dibuka, pedagang harus ditata dan mereka terbuka pada penataan. Pasar kan wisata yang paling menyenangkan asal tempatnya bersih dan menyenangkan. Tugas pemimpin mewujudkan keluh kesah dari rakyatnya,” ujar pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut.
Sedangkan menurut Ketua Ikatan Pedagang Pasar Kanoman Heru Suyanto, bahwa pedagang di Pasar Kanoman sangat berharap jika pasar mereka ditata. Beberapa kali pemerintah katanya mau renovasi pasar, tapi sampai sekarang belum terlaksana.
“Pedagang di jalan yang mengganggu akses masuk keraton mau kok dimasukkan ke dalam, asal pasar ini ditata dengan baik,” pungkasnya.(Juf/RJN)
Comment