RakyatJabarNews.com, Bandung – Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Elih Sudiapermana meminta sekolah dasar khususnya guru sekolah kelas VI untuk memeriksa buku pelajaran terbitan Yudistira.
Hal itu sehubungan dengan adanya salah satu teks yang menyebutkan jika ibukota Israel adalah Jerrusalem, sementara ibu kota Palestina dikosongkan.
“Dengan pernyataan penerbit ini, dimohon untuk menerangkan hal-hal kenegaraan berbasis pada dokumen-dokumen resmi. Apabila menemukan seperti pada buku itu, bapak/ibu dimohon segera menjelaskan dengan info yang benar hanupis,” tegas Elih.
Elih menambahkan jika pihak guru di sekolah harus aktif dalam menjelaskan permasalahan tentang pemberitaan Ibu Kota Israel secara bijak.
Diungkapkannya pihak Yudistira pun sudah menyebarkan klarifikasinya ke seluruh sekolah dan Dinas Pendidikan di seluruh Indonesia, dan berencana untuk menarik buku tersebut untuk si klarifikasi.
Dalam surat klarifikasinya pihak Yudistira menyebutkan jika kekeliruan itu dikarenakan pihak penerbit tidak melakukan klaridikasi terjadap pengakuan ibu kota Israel yang saat ini menjadi penerbitan dunia.
Elih sendiri menyebutkan pihaknya belum menerima laporan dari sekolah prihal adanya buku Yudistira yang beredar di sekolah.
“Kami belum menerima laporan prihal adanya buku Yudiatira di sekolah di Kota Bandung, saat ini kami baru menywbarkan himbauan dulu ke sekolah,” ungkap Elih.
Sementara itu, Ketua Forum Aksi Guru Indonesia Iwan Hermawan meminta Disdik Kota Bandung bersikap tegas dan proaktif terhadap pemasalahan peredaran buku terbitan Yudistira itu.
“Disdik Kota Bandung harus proaktif dan berani menarik buku itu sebagai bentuk dukungan atas penolakan jarussalem sebagai ibukota Israel yang memang saat ini pun ditolak hampir sebagian besar negara,” tegasnya.(Asp/RJN)