RakyatJabarNews.com, Cirebon – Aksi walk out yang dilakukan oleh dua paslon urut 1 dan 3 sangat disayangkan oleh Ketua Panwas Kabupaten Cirebon Nunu Sobari. Alasan ketidakhadiran dari paslon nomor urut 2 sudah dikonfirmasikan kepada Panwas oleh paslon yang bersangkutan dengan alasan ada kegiatan di Ibu Kota Jakarta.
Deklarasi bersama Paslon untuk menolak Politik Uang dan Politik Sara merupakan perintah dari Bawaslu pusat. Deklarasi yang dilaksanakan di Hotel Apita, Jl. Tuparev Kedawung Kabupaten Cirebon hari Rabu (14/2), untuk menekankan pentingnya menolak Politik Uang dan Politik Sara.
“Saya menyayangkan aksi yang dilakukan oleh paslon nomor urut 1 dan 3 yang memilih walk out,” jelas Nunu.
Ditambahkan Nunu, kerugian dari paslon yang walk out yaitu dilihat oleh masyarakat Kabupaten Cirebon. Namun sebagai Panitia Pengawas Pemilu, tidak bisa memaksa pada paslon untuk mendeklarasikan menolak Politik Uang dan Politik Sara.
Masih menurut Nunu, dirinya sangat mengapresiasi pada paslon nomor urut 4 yang mau mendeklarasikan menolak Politik Uang dan Politik Sara yang digagas oleh Panwas Kabupaten Cirebon.
“Dengan adanya Deklarasi menolak Politik Uang dan Politik Sara pada Pilkada Kabupaten Cirebon, merupakan amanat Undang-Undang Pemilu. Karena jika nanti ada paslon yang memerintahkan Politik Uang dan Politik Sara, maka akan didiskualifikasi pada Pilkada Bupati Cirebon,” jelasnya.
Sedangkan menurut Wakapolres yang mewakili Kapolres Cirebon, Kompol Wadi menegaskan jika Politik Sara di Media Sosial akan dipantau ketat dan akan ditindak tegas.
“Kami membentuk patroli siber pada Pilkada Kabupaten Cirebon di Media Sosial yang isinya negatif, dan untuk pelanggaran Media Sosial dan Politik Uang akan dipidanakan sesuai peraturan yang berlaku,” pungkasnya.(Ymd/RJN)
Comment