RakyatJabarNews.com, Bekasi – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) lakukan aksi di depan kantor DPDR Kota Bekasi, Rabu (12/7/2017). Aksi mereka tersebut untuk mengevaluasi soal bobroknya sistem pendidikan di Kota Bekasi terutama permasalahan PPDB Online.
Ketua GMNI Kota Bekasi, Halason, mempertanyakan, kinerja eksekutif dan legislatif terhadap polemik PPDB Online yang semakin meruncing. Pasalnya, banyak orangtua murid yang mendaftarkan anaknya di tahun ajar baru namun seakan-akan dipersulit oleh sistem PPDB Online ini.
“PPDB Online hanya menimbulkan masalah baru di tengah masyarakat, padahal pendidikan merupakan hak setiap warga negara, ditambah lagi DPRD juga seperti menutup mata memandang persoalan PPDB Online ini, mungkin ada kongkalikong antara eksekutif dan legislatif karena setiap tahun ajaran baru, PPDB Online menjadi masalah sistemik di sektor pendidikan, khususnya di Kota Bekasi,” tegasnya.
Halason juga menuntut agar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Ali Fauzie untuk mundur dari jabatannya karena dianggap tidak kompeten untuk mengatasi masalah PPDB Online dan meminta pertanggungjawaban DPRD yang memiliki fungsi pengawasan untuk menindaklanjuti kegagalan PPDB Online Kota Bekasi.
“Sudah jelas dengan polemik ini, kami meminta untuk Ali Fauzie mundur dari jabatannya, setiap tahun masyarakat selalu disajikan masalah seputar pendidikan, ditambah lagi anggota dewan malah seperti kambing congek, antara ada dan tiada, hanya mementingkan kunjungan kerja dan meninggalkan fungsi pengawasan terhadap kebijakan di eksekutif, kami akan mendatangi Gedung DPRD Kota Bekasi setiap hari sampai ada keputusan yang tegas dsri DPRD terkait sistrm PPDB Online yang bobrok ini,”tutupnya. (ziz/rjn)