RakyatJabarNews.com, Bekasi – Gerhana bulan yang disebut dengan istilah super blue blood moon terjadi pada Rabu (31/1/2018) malam. Jutaan pasang mata di Bekasi dan daerah lain menyaksikan dengan mata telanjang.
Saat fenomena gerhana bulan terjadi, sejumlah masyarakat melaksanakan ibadah salat gerhana di masjid, pergi keluar untuk melihat langsung atau tetap di rumah menonton siaran langsung gerhana bulan di sejumlah daerah.
Ada satu lagi aktivitas yang dilakukan sebagian wanita yang tengah hamil, yakni bersembunyi di kolong selama gerhana bulan terjadi.
Berdasarkan informasi, hal itu merupakan kepercayaan sebagian masyarakat, wanita hamil memang disuruh bersembunyi di kolong tempat tidur saat gerhana bulan.
“Kalau zaman dulu memang begitu, pas gerhana masuk yang hamil masuk kolong. Itu karena takut ada apa-apa sama kandungannya. Sekarang sudah tidak,” ucap Nurmanto salah satu warga yang berasal dari Purworejo, Kamis (1/2/2018).
Walau tak banyak, sejumlah foto wanita hamil masuk ke kolong beredar di lini masa media sosial dan menimbulkan pro-kontra di kolom komentar.
Beberapa menyebut alasan wanita hamil masuk kolong saat gerhana bulan untuk melindungi kandungannya. Ada bahkan yang menyebut agar tidak dimakan makhluk halus.
Ada juga yang berpendapat bahwa masuk kolong saat gerhana dilakukan pada zaman dahulu, saat bentuk rumah masih semi-terbuka. Sedangkan zaman sekarang rumah sudah tertutup rapat sehingga tidak perlu bersembunyi di kolong, melainkan cukup di dalam kamar.
Gerhana bulan semalam terjadi selama kurang-lebih 5 jam. Gerhana itu merupakan fenomena bulan besar (super moon), bulan merah darah (red blood moon) dan bulan biru (blue moon) sehingga diistilahkan super blue blood moon. Gerhana ini terjadi sekira 2036-an.(RJN)