Gerhana Datang, Wanita Hamil Sembunyi di Kolong

- Redaktur

Kamis, 1 Februari 2018 - 10:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RakyatJabarNews.com, Bekasi – Gerhana bulan yang disebut dengan istilah super blue blood moon terjadi pada Rabu (31/1/2018) malam. Jutaan pasang mata di Bekasi dan daerah lain menyaksikan dengan mata telanjang.

Saat fenomena gerhana bulan terjadi, sejumlah masyarakat melaksanakan ibadah salat gerhana di masjid, pergi keluar untuk melihat langsung atau tetap di rumah menonton siaran langsung gerhana bulan di sejumlah daerah.

Ada satu lagi aktivitas yang dilakukan sebagian wanita yang tengah hamil, yakni bersembunyi di kolong selama gerhana bulan terjadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan informasi, hal itu merupakan kepercayaan sebagian masyarakat, wanita hamil memang disuruh bersembunyi di kolong tempat tidur saat gerhana bulan.

Baca Juga :  Evakuasi Truk Trailer Selesai, PT JLJ Fokus Pembenahan JPO

“Kalau zaman dulu memang begitu, pas gerhana masuk yang hamil masuk kolong. Itu karena takut ada apa-apa sama kandungannya. Sekarang sudah tidak,” ucap Nurmanto salah satu warga yang berasal dari Purworejo, Kamis (1/2/2018).

Walau tak banyak, sejumlah foto wanita hamil masuk ke kolong beredar di lini masa media sosial dan menimbulkan pro-kontra di kolom komentar.

Beberapa menyebut alasan wanita hamil masuk kolong saat gerhana bulan untuk melindungi kandungannya. Ada bahkan yang menyebut agar tidak dimakan makhluk halus.

Baca Juga :  One Way dai GT Cikampek Utama Hingga Km 442 SS Bawen Jalan Tol Semarang-Solo

Ada juga yang berpendapat bahwa masuk kolong saat gerhana dilakukan pada zaman dahulu, saat bentuk rumah masih semi-terbuka. Sedangkan zaman sekarang rumah sudah tertutup rapat sehingga tidak perlu bersembunyi di kolong, melainkan cukup di dalam kamar.

Gerhana bulan semalam terjadi selama kurang-lebih 5 jam. Gerhana itu merupakan fenomena bulan besar (super moon), bulan merah darah (red blood moon) dan bulan biru (blue moon) sehingga diistilahkan super blue blood moon. Gerhana ini terjadi sekira 2036-an.(RJN)

Follow WhatsApp Channel rakyatjabarnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

IKALISA Gelar Dialog Kepala Daerah untuk 5 Tanun Kedepan
Pecah ! Ribuan Warga Ikut Senam Sehat bersama Dewan Jiovano dan Bacalon Bupati Bekasi Ade Kuswara
Pj. Wali Kota Bekasi Hadiri Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW oleh YPI Daarut Tauhid
PNM Bangun Karakter Islami Anak di 59 Titik Ruang Pintar
Bappeda Kabupaten Apresiasi Giat CSR GratisPemeriksaan Mata
Jasa Marga Meraih Penghargaan dalam Ajang Annual Report Award 2023
Apel Pagi, Sekda Kota Bekasi Tegaskan ASN Netralitas !
BLUD UPTD PALD Bersama Bank BJB Launching Kemudahan Pembayaran Melalui Virtual Account
Berita ini 54 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 14 Oktober 2024 - 12:23 WIB

IKALISA Gelar Dialog Kepala Daerah untuk 5 Tanun Kedepan

Minggu, 13 Oktober 2024 - 12:06 WIB

Pecah ! Ribuan Warga Ikut Senam Sehat bersama Dewan Jiovano dan Bacalon Bupati Bekasi Ade Kuswara

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 11:28 WIB

Pj. Wali Kota Bekasi Hadiri Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW oleh YPI Daarut Tauhid

Jumat, 11 Oktober 2024 - 14:25 WIB

Bappeda Kabupaten Apresiasi Giat CSR GratisPemeriksaan Mata

Rabu, 9 Oktober 2024 - 14:28 WIB

Jasa Marga Meraih Penghargaan dalam Ajang Annual Report Award 2023

Berita Terbaru

Ketua Umum IKlALISA Dede Juhandi, S.E.,M.M menyampaikan bahwa Ruang Dialog Publik seperti ini harus di buka seluas-luasnya agar masyarakat mengetahui arah dan wajah kabupaten Bekasi 5 tahun kedepan.

Bekasi

IKALISA Gelar Dialog Kepala Daerah untuk 5 Tanun Kedepan

Senin, 14 Okt 2024 - 12:23 WIB