RakyatJabarNews.com
Cak Imin, Pengasuh Pesantren Al-Mizan sekaligus Ketua Desk Halaqoh DPP PKB, KH. Maman Imanul Haq
RakyatJabarNews.com, Majalengka – Pembatasan akses masuk dan pemeriksaan ketat bagi umat muslim yang ingin beribadah di Masjid Al-Aqsa oleh aparat keamanan Israel menimbulkan protes umat Islam di seluruh dunia. Hal ini menjadi perhatian serius Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Menyikapi peristiwa tersebut, DPP PKB menggelar Halaqoh Ulama Rakyat di Pesantren Al-Mizan, Majalengka Jawa Barat. Pertemuan yang mengusung tema adalah “Al-Aqsa dan Pembebasan Palestina dalam Perspektif Kitab Kuning” ini dihadiri para ulama dan pengasuh pesantren yang berasal dari Jawa Barat terutama dari Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Indramayu, Subang, Majalengka, Sumedang dan Kuningan.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa peristiwa pemblokiran Al-Aqsa merupakan hal yang seharusnya tidak terjadi, sebab selama ini kompleks situs bersejarah bagi tiga agama ini bebas diakses oleh siapapun termasuk non-muslim. Lebih jauh, konflik dan perselisihan antara Israel dan Palestina haruslah dicarikan solusi jangka panjang.
“Kalau perlu saya dan NU datang kesana untuk menjadi bagian dari solusi atas apa yang terjadi di Al-Aqsa dan konflik Israel-Palestina”, ujar Pria yang akrab disapa Cak Imin ini.
Sesuai hasil Muktamar NU ke-33 tahun 2015 di Jombang, bahwa NU akan memberikan dukungan kongkrit berupa diplomasi maupun dukungan dana untuk kemerdekaan Palestina, dengan tetap mendahulukan dialog dan menghindari kekerasan. Selain itu, NU juga mendesak pemerintah melakukan langkah kongkrit bagi kemerdekaan Palestina dengan cara diplomasi antar negara maupun melibatkan pasukan keamanan internasional
“Kita mendesak pemerintah Indonesia untuk proaktif dan menunggu rapat-rapat di OKI (Organisasi Konferensi Islam) dan PBB untuk mendesak Israel segera mengakhiri segala bentuk kekerasan yang ada,” Imbuhnya.
Senada dengan Cak Imin, Pengasuh Pesantren Al-Mizan sekaligus Ketua Desk Halaqoh DPP PKB, KH. Maman Imanul Haq, menyatakan bahwa kekerasan di Israel-Palestina harus dicarikan solusi yang bersifat menyeluruh, bukan parsial. Maka dari itu partainya perlu mendengarkan saran dan masukan para ulama.
“Kami menginginkan nasehat para ulama untuk menentukan langkah-langkah strategis bagi penyelesaian kekerasan yang terus terjadi di sana, karena ini bukan hanya masalah politik maupun agama, namun juga kemanusiaan” ujar anggota Komisi VIII DPR RI ini kepada wartawan seusai acara, Minggu (30/07).
“Maka dari itu, kami menggelar Halaqoh Ulama Rakyat ini,” tambahnya.
Halaqoh Ulama Rakyat adalah pertemuan para Ulama yang diinisiasi oleh DPP PKB untuk mendengar masukan dan nasehat para ulama untuk berbagai macam hal mendesak yang bersifat kebangsaan, keagamaan maupun kemanusiaan. Sebelumnya acara serupa sudah digelar di Jakarta, Kudus, Jawa Tengah, Banyuwangi, Jawa Timur dan Poso, Sulawesi Tengah.
Adapun narasumber pertemuan kali ini menghadirkan tiga narasumber yaitu KH. Ahsin Sakho, Arwani Saeroji dan Rakyan Adi. (dee/rjn)