RakyatJabarNews.com, Cirebon – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat telah mengirimkan dua nama bakal calon walikota Cirebon, yakni Edi Suripno dan Bamunas S Boediman ke DPP.
Menanggapi hal itu, salah satu bakal calon, Djojo Sutarjo, mengungkapkan, rekomendasi partai belum tentu turun kepada kedua nama tersebut.
Pasalnya, seluruh bakal calon walikota Cirebon dari PDI Perjuangan masih harus mengikuti tahapan fit and proper test di DPP PDI Perjuangan besok atau Jumat (11/08). Fit dan proper test itu sebagai uji kemampuan dan kelayakan seluruh bakal calon.
Djojo Sutarjo yang menjadi kuda hitam pada proses pemilihan kandidat itu mengatakan, pada saat fit and proper test besok, dirinya akan menyampaikan ide faktual.
Ia telah berkeliling dan berdialog dengan berbagai komponen masyarakat untuk menyerap aspirasi, terutama dari kalangan masyarakat arus bawah atau grass root. Hasil dari kajian lapangan itu akan disampaikan kepada DPP.
Menurutnya, mesin partai akan benar-benar sehat apabila DPP mendengar, mencium, dan merasakan semangat yang terjadi di masyarakat.
Selain itu, Djojo juga akan memaparkan tentang karakter dan pembangunan Kota Cirebon yang berbasis kearifan lokal seraya tetap mengobarkan semangat gotong royong.
“Semoga PDIP kembali berjaya serta bergerak dengan semangat kebersamaan dan gotong royong,” ujarnya, Kamis (10/08).
Dikatakan Djodjo, PDI Perjuangan Kota Cirebon memiliki jumlah kursi legislatif yang cukup dan bisa mengusung satu paket calon menghadapi pilkada 2018. Ia yakin, satu paket pasangan calon walikota dan wakil walikota Cirebon dari PDIP merupakan harga mati.
Dengan demikian tidak perlu membuang energi mencari format koalisi. Menurutnya, energi itu sebaiknya diarahkan untuk konsolidasi organisasi dan memperbanyak silaturahmi bersama konstituen dan masyarakat.
“Berkaca pada pilkada tahun 2013 yang merupakan pengalaman pahit, hal itu tidak boleh terulang pada tahun depan,” pungkasnya. (Juf/RJN)