Jabar – Dalam 5 tahun kedepan Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi berkomitmen untuk meningkatkan kualitas riset sebagai fondasi membangun wilayah Jawa Barat. Demi memuluskan programnya KDM akan menggandeng sejumlah pihak, mulai dari industri hingga universitas.
Bahkan di era kepemimpinannya nanti, KDM siap jor-joran mengeluarkan anggaran, apalagi berkaca pada Negara maju kualitas riset yang dihasilkan terbukti membuat industri di luar negeri memiliki banyak perkembangan dan tetap bertahan meski zaman berubah-berubah.
KDM menyoroti angkatan kerja dan lapangan kerja, serta serapan industri yang menurutnya harus dilakukan sebuah riset. Maka dari itu ia berpendapat Jawa Barat perlu seorang peneliti.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pastikan saja prioritas ke depan 5 tahun, apa kebutuhan-kebutuhan dasarnya, satu misalnya kajian tentang angkatan kerja dan lapangan kerja, serapan industri, jadi riset itu sesuatu yang sangat penting dan harus mahal biayanya,” kata Dedi, dikutip rakyatjabarnews.com dari YouTube Channel Kang Dedi Mulyadi, Selasa (4/2/2025).
Jika Industri tidak melakukan riset, menurutnya akan banyak industri yang tidak akan bertahan lama dan terancam bangkrut. Ia juga mencontohkan salah satu pabrik yang bertahan ditengah pabrik lainnya yang tutup, kata KDM pabrik tersebut mengalokasikan sebagian dananya untuk riset dan investasi terhadap perubahan-perubahan mesin.
“Saya nanya pemikirnya siapa sih, ada pak pemikirnya Ini namanya ini keren banget, saya bertemu lagi ternyata dia keren, kenapa kami maju dan kenapa industri kami bertahan bahkan jumlah orangnya semakin banyak,”ucapnya.
“Duit yang kami peroleh kami bayarkan untuk riset dan kami investasikan lagi untuk perubahan-perubahan mesin, kenapa pabrik di sekitar kami bangkrut, karena mereka tidak pernah memberi teknologi, mereka puas dengan apa yang ada,” sambungnya.
Rencananya KDM akan mengumpulkan para ahli yang kompeten termasuk didatangkannya peneliti dari luar negeri. Ia pun akan menggandeng perguruan tinggi ternama seperti ITB, Unpad, dan UI. KDM juga tidak masalah jika harus memberikan anggaran yang besar bagi berbagai perguruan tinggi.
“Saya enggak apa-apa kita kasih duit yang banyak bagi perguruan tinggi itu, tapi enggak boleh ngasihnya adalah ngasih duit bantuan penyelenggaraan, yang saya inginkan adalah kita ngasih duit agar perguruan tinggi itu melakukan riset,” jelasnya.
Adapun bantuan penyelenggaraan yakni berupa beasiswa untuk Mahasiswa, sehingga berbeda dengan anggaran yang dialokasikan untuk riset. Rencananya akan ada kajian riset mengenai tata ruang yang ideal untuk Jawa Barat.
“Pertama untuk membuat kaji riset, tentang tata ruang yang ideal di Jawa Barat berdasarkan sejarah Kebudayaan bangsanya dan kemudian juga merujuk apa yang dulu dimimpikan oleh Belanda ketika ada di kita,” tuturnya.
Tujuannya untuk mengetahui apa yang menjadi Blueprint Belanda mengenai Jawa Barat, sehingga pada saat akan menata mulai dari perkebunan, tata kelola perairan dan irigasi, jalur kereta api dan apa saja yang dulu merupakan mimpi Belanda bisa kemudian dituangkan dalam pembangunan di Jawa Barat.
Menurutnya hal ini bisa digali oleh perguruan tinggi, KDM pun akan memberikan kepercayaan penuh agar bisa didapat kota masa depan yang pernah dirancang oleh Belanda. (*)
Penulis : Aldi Salman
Editor : Abdul Aziz
Sumber Berita: rakyatjabarnews.com