RakyatJabarNews.com – Harga ayam potong pada para peternak ayam di Indramayu mulai mengalami kenaikan sekitar 20 persen. Jika biasanya harga ayam potong Rp 16 ribu per kilogramnya, kini naik menjadi Rp 20 ribu per kilogram.
Hal itu seperti yang terjadi pada peternak ayam dengan sistem close house di Jalan Raya Ibu Tin Kecamatan Indramayu, yang merupakan salah satu pemasok daging ayam di berbagai kota di luar Indramayu.
Para peternak ayam di Indramayu ini menyiapkan sedikitnya 180 ton ayam pedaging untuk memenuhi kebutuhan daging ayam selama bulan puasa.
Disampaikan Marlon Cahyadi (35), salah satu pengusaha ayam ternak bahwa para pengusaha ayam mengaku terpaksa meningkatkan harga jualnya pada Bulan Ramadhan untuk menutupi kerugian, pasalnya saat hari-hari biasa harga jual dari ternak ayam sangat rendah dan tidak bisa naik.
“Untuk per kilogram harga biasa Rp 16 ribu, sekarang naik Rp 4 ribu menjadi Rp 20 ribu per kilogramnya,” ungkapnya kepada RakyatJabarNews, Kamis (1/6).
Pihaknya mengaku tidak setuju apabila pemerintah merencanakan penetapan harga eceran tertinggi untuk komoditas ayam. Dikarenakan ketetapan harga ayam maksimal di pasaran ini akan merugikan para peternak ayam, hingga menyebakann para pengusaha ternak bangkrut atau gulung tikar.
“Kondisi ini terjadi karena besaranya biaya oprasional yang harus dikeluarkan para peternak baik dalam proses pengemukan hingga operasional petugas kandang di peternakan,” pungkasnya.
Sementara berdasarkan pantauan RakyatJabarNews.com, memasuki hari ke-7 bulan Ramadhan ini, harga ayam potong di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu menembus angka Rp 35 ribu per kilogramnya.
Mahalnya harga ayam potong di pasaran ini akibat banyak tangan yang terlibat selama proses distribusi, ditambah lagi permintaan di masyarakat selama Bulan Ramadhan tinggi dibanding hari biasa. (Dul/RJN)