RakyatJabarNews.com, Bekasi – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengemas kegiatan Musyawarah Wilayah (Muswil) IV Dewan Pengurus Wilayah PKB Jawa Barat dengan menggelar pasar murah yang bertempat di Hotel Horison lantai 3 Jalan KH. Noer Ali, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Pekayon Jaya, Kota Bekasi.
Digelarnya pasar murah tersebut untuk warga miskin yang merupakan inisiatif dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Menurutnya, yang paling penting dari semua itu adalah program-program. “Jawa Barat mempunyai potensi yang cukup besar, tapi harus lebih besar lagi, kita harus mengajak dan merangkul semua potensi Jawa Barat,” ungkapnya saat ditemui awak media.
Menurut Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin, PKB sering diserang melalui sosial media, dengan isu-isu yang tidak sedap. Namun, PKB tidak pernah membalas, tidak pernah berkomentar, bahkan menerima serangan itu dengan keras. “Saya minta ke depan untuk berubah, kita harus mengklarifikasi, secara agresif kita juga harus membalas dengan isu-isu. Seperti yang terakhir adalah 1,5 triliyun untuk NU, itu tidak benar. Yang benar adalah program kredit untuk masyarakat yang dilewatkan organisasi semua masyarakat termasuk NU. Itu sempat diviralkan di sosial media. Jadi harus kita lawan, PKB harus lebih agresif lagi melawan isu-isu negatif yang menjatuhkan kampanye hitam,” tegasnya.
Agresif dalam artiannya, lanjut Cak Imin, yang pertama adalah melakukan serangan balik klarifikasi, aktif di sosmed, menghentikan kampanye hitam orang lain.
“Saya kira kita semua calon-calon gubernur pada datang, jadi supaya terbuka visi misinya, kemudian nanti terbuka apa kemampuannya, sehingga PKB bisa melihat lebih detil lagi dari persentasi calon gubernur. Hasil persentasi itulah yang akan menjadi bahan pertimbangan PKB dengan calon gubernur siapa yang akan kita dukung. Di situ ada Kang Dedi Mulyadi, Ridwan kamil, Agung,” jelasnya.
Sebenarnya mereka juga mengundang Dedi Mizwar beserta Ibu Neti. Mereka juga akan membentuk forum bagi yang belum datang untuk menjelaskan program-programnya. Karena PKB tidak akan memulai gubernur tanpa mengetahui detil-detil programnya.
“Posisinya saat ini masih penjajakan, peluangnya sama, semuanya masih belum ditentukan, popularitas, elektabilitas, tapi yang penting adalah kapasitas, kompetensif, dan visi,” paparnya.
“Saya minta kepada pengurus-pengurus PKB semua untuk menggunakan momentum pilkada ini supaya terstruktur hingga ke bawah. Supaya nanti mempengaruhi Pileg dan Pilpres kita,” harapnya. (Ziz/RJN)