Korban Ledakan di PLTU Cirebon Ternyata Hoax, Ini Klarifikasi Pihak PLTU dan Polsek

oleh -

RakyatJabarNews.com, Cirebon – Beredarnya berita tentang ledakan di PLTU Cirebon (Cirebon Power), Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, yang mengakibatkan seorang pekerja subcontractor terbaring di lantai menghebohkan jagat maya pada Jumat (16/3) siang tadi, ternyata adalah hoax.

Menurut Kepala Humas Media PT Cirebon Power Yuda Panjaitan, berita ledakan itu merupakan berita yang dibesar-besarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, dan membuat opini seolah-olah terjadi ledakan di PLTU unit 1 Cirebon dan menyebabkan salah satu pekerjanya terluka.

“Informasi yang beredar berlebihan,” ungkapnya kepada awak media, Jumat (16/3).

Padahal, lanjut Yuda, yang terjadi tidak demikian. Semuanya hanya prosedur normal untuk mengurangi tekanan di ruang boiler. Tekanan tinggi tersebut dilepaskan melalui safety valve, sehingga menyebabkan bunyi dentuman seperti ledakan.

“Kebetulan ada pekerja yang kaget yang berada di bangunan di sebelahnya. Pekerja tersebut lari lalu jatuh,” jelasnya.

Sedangkan menurut Kapolsek Astanajapura AKP Nana Ruhiana yang langsung datang ke lokasi setelah mendapat laporan, dirinya membenarkan jika ada bunyi suara keras atau dentuman.

“Memang betul ada suara keras. Namun bukan karena ledakan, tetapi team maintenance sedang melakukan perbaikan alat. Dan ketika safety valve membuka secara otomatis, maka akan terdengar seperti ledakan,” terangnya.

AKP Nana melanjutkan, adapun berita yang berkembang di masyarakat adalah adanya korban luka akibat kejadian tersebut. “Memang betul ada yang terluka, namun bukan karena ledakan. Melainkan karena terjatuh akibat lari setelah kaget mendengar bunyi dentuman yang berada di bangunan sebelahnya,” paparnya.

Pekerja yang bernama Syamsul (21), warga Kanci Kulon Kecamatan Astanajapura tersebut mengalami luka lecet di bagian lutut kanan dan kiri serta lecet di tangan bagian siku kanan. Kini lukanya sudah diobati, dan sudah bisa kembali bekerja lagi.(Ymd/Juf/RJN)

Comment