Dua Rumah di Cijambe Tertimbun Longsong Akibat Hujan Deras

oleh -
Dua Rumah di Cijambe Tertimbun Longsong Akibat Hujan Deras.

RJN, Subang – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Subang Sabtu (27/4/2019) malam, sekira pukul 20.30 wib, mengakibatkan 2 unit rumah di Kampung Cibuluh Hilir RT 10/07 Desa Cikadu, Kecamatan Cijambe, terkena longsor.

Dua unit rumah yang terkena longsor tadi malam itu, yakni milik Rosim dan Rokayah, dan beruntung hanya bagian dapurnya yang terkena longsor tersebut, dan tidak menimbulkan korban jiwa.

Rosim mengatakan, pada saat itu, dirinya sedang bercengkrama dengan keluarganya di ruang tamu, namun tiba-tiba dari arah dapur datang suara seperti sesuatu yang menimpa tembok dapur rumah miliknya, dan sontak mengagetkan semua anggota keluarga, ketika dilihat, ternyata matrial tanah dari longsoran itu masuk ke dalam dapur.

“Kebetulan rumah saya ini tepat berada di bawah tebing, dan masih beruntung longsor tadi malam itu hanya menimpa rumah bagian dapurnya saja pak,” ujar Rosim kepada Wartawan di Subang, Minggu (28/4/2019).

Rosim mengungkapkan, selain dapur rumahnya yang terkena longsor, juga rumah tetangganya juga ikut terkena longsor yaitu rumah milik Rokayah.

“Selain punya saya juga punya tetangga saya yaitu Bu Rokayah juga ikut terkena longsor, sama rumah Bu Rokayah juga hanya dapurnya yang terkena longsor,” terangnya.

Sementara itu, ratusan warga masyarakat di Kaampung Cibuluh yang tergabung dalam “Rukun Tani Galuh” ikut bekerja bhakti membersihkan matrial longsor di dapur Rosim dan Rokayah, tak lama kemudian tiba dari Tagana untuk membantu mwmbersihkan material longsor, yang menimpah rumah Rosim dan Rokayah tersebut.

Di bagian lain, Raja Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan Rahyang Mandalajati Evi Silviadi, mengapresiasi reapons dan kebersamaan warganya, yang tanggap terhadap musibah yang dialami saudaranya itu.

“Itu pentingnya kebersamaan diantara warga Galuh Pakuan, yang harus tumbuh dalam setiap diri warga Galuh Pakuan, karena Galuh Pakuan selalu menaakan rasa kebersamaan, baik itu dalam kebahagian, terlebih dalam penderitaan.

“Kami selalu menanamkan rasa sepenanggungan, baik dalam suka maupun duka, dan jiwa sosial di warga Galuh itu yang kita tanamkan selalu seperti itu, kita saling bantu, dan silih asah, silih asuh, dan silih asih, wajib hukumnya diimplementasikan dalam kehidupa sehari-hari,” singkat Evi.

(amd/rjn)

Berita Rekomendasi

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments