Camat Lemahabang Targetkan Running BUMDes 2019

oleh -

RakyatJabarNews.com, Cirebon – Potensi desa harus digarap BUMDes. Peningkatan sumber daya manusia masih menjadi kendala bagi sebagian BUMDes sehingga unit usahanya belum berjalan. Pemerintah Kecamatan akan mengawal dan mendorong BUMDes yang tidak produktif.

Ditemui seusai peresmian unit usaha BUMDes Mitra Usaha Bersama Desa Picungpugur, Camat Lemahabang, Edi Prayitno yang biasa disapa Prey mengatakan, jika masih ada beberapa BUMDes walaupun sudah dibentuk namun belum bisa menggali potensi usaha di desanya.

“Diakui memang ada beberapa BUMDes belum produktif, padahal sudah di bentuk dari beberapa tahun kemarin,” jelasnya, Jumat (20/7).

Masih menurut Prey, bahwa SDM yang ditempatkan pada unit usaha milik desa atau BUMDes tidak sesuai dengan roh dari tujuan dibentuknya unit usaha, sehingga tidak mampu menghasilkan menghidupkan BUMDes.

“Kami akan lihat kinerja SDM-nya, bila perlu agar SDM-nya ditingkatkan dan mampu menggali potensi usaha di Desanya, agar BUMDes bisa hidup dan menguntungkan,” terangnya.

Ditambahkan Prey, pihkanya akan mendorong dan mengawal peningkatan SDM agar semua BUMDes yang ada di 13 Desa di Kecamatan Lemahabang bisa berjalan productif agar pada tahun 2019 target Pemerintah bisa di capai.

“Kami targetkan semua BUMDes bisa berjalan pada tahun 2019, makanya kami akan kawal dan dorong agar BUMDes cerdas mengambil potensi ekonomi di masing masing desanya,” tuturnya.

Sedangkan menurut Kuwu Picungpugur, Suryani, bahwa diperlukan kejelian dalam menentukan jenis usaha di bawah BUMDes, seperti yang dilakukan BUMDes Mitra Usaha Bersama usaha peternakan telor dipilih berdasarkan kebutuhan dan minat masyarakat akan konsumsi telor tinggi sehingga usaha ayam petelor akan menguntungkan.

“Modal awal 70 Juta dan udah bisa menghasilkan 6 juta perbulan. Masyarakat mencari telor apa lagi, sekarang harga telor di pasaran mencapai 27- 30 ribu rupiah. Padahal kami dari peternak hanya menjual 20 ribu rupiah jadi kenaikan telor merupakan permainan tengkulak saja,” tuturnya

Masih menurut Sang Kuwu, penambahan unit usaha di sesuaikan dengan potensi di masing-masing Desa, seperti di Desanya yang mayoritas petani padi dan belum adanya pabrik penggilingan padi, sehingga BUMDes juga perlu cerdas dengan melihat peluang yang ada.

“Luas areal pertanian sawah kami cukup luas, masyarakat di sini sekarang tidak perlu ke luar desa untuk menggiling padi, BUMDes sudah menyediakan, kita harus cerdas memilih unit usaha seperti dedak bisa untuk pakan ayam petelor jadi banyak keuntungan bagi BUMDes,” pungkasnya.(Ymd/RJN)

Comment