RakyatJabarNews.com – Masjid As-Shamad yang terletak di Jalan Suratno, Gang Sepakat, Kota Cirebon, memiliki keunikan tersendiri. Bagaimana tidak, sebanyak 90 persen bangunan masjid tersebut terbuat dari bambu. Oleh karena itu, masyarakat kadang menyebut Masjid As-Shamad sebagai Masjid Bambu.
Pendiri sekaligus pemilik masjid tersebut, Watid Syahriar, menjelaskan, Masjid As-Shamad dirikan dua tahun yang lalu dan digunakan tepat pada 1 Ramadhan. Untuk pembangunannya, ia berkolaborasi dengan salah satu pengrajin bambu dari wilayah Sumber, Kabupaten Cirebon.
Watid yang juga Ketua Komisi B DPRD Kota Cirebon, mengungkapkan, ada beberapa alasan dirinya membangun Masjid As-Shamad terbuat dari bambu. Dirinya memanfaatkan bambu karena bagian dari kekayaan budaya leluhur dan hendak menunjukan bahwa bambu bukan barang recehan.
Selain itu, cuaca di Kota Cirebon tergolong panas, sehingga Masjid As Shamad didesain dengan suasana tropis sehingga menimbulkan kesejukan. Hal itu juga tidak terlepas dari seluruh atapnya yang menggunakan ijuk sebagai peredam panas.
“Bambu juga merupakan bahan yang harganya relatif murah,” katanya, Selasa (06/06).
Bambu yang digunakan untuk mendirikan Masjid As-Shamad berjenis bambu petung yang berasal dari daerah Majalengka. Bambu petung dipilih, terutama untuk bagian tiang-tiang utama, karena diameternya lebih luas dibanding bambu biasa. Bambu petung juga dikenal tahan lama.
Marbot Masjid As-Shamad, Iing, mengatakan pada bulan-bulan biasa, Masjid As Shamad dimanfaatkan sebagai tempat beribadah shalat lima waktu berjamaah dan shalat Jumat. Setiap hari juga diadakan pengajian anak-anak. Di bulan suci Ramadan ini, Masjid As-Shamad juga digunakan shalat taraweh berjamaah, “Tiap selesai shalat Subuh juga diadakan pengajian,” pungkasnya. (Juf/RJN)