RakyatJabarNews.com, Cirebon – Kabupaten Cirebon masuk urutan terendah di Provinsi Jawa Barat dalam ranking stanting atau penyakit cacingan. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana.
Menurutnya, masyarakat Kabupaten Cirebon boleh sedikit berbangga hati dalam hal stanting atau cacingan, karena ada di urutan terbawah dengan indikasi hanya 500 ribu orang dari 2 juta penduduk kabupaten Cirebon terindikasi stanting. Sedangkan yang menempati ranking pertama di Provinsi Jawa Barat ditempati oleh Kabupaten Garut dengan angka 35% penduduknya terindikasi cacingan.
“Kami sedang melakukan program stanting di mana stanting ini sangat berpengaruh dengan taraf hidup sehat masyarakat. Penyakit cacingan rata-rata menyerang anak-anak hingga remaja, sehingga kami sekarang bekerja sama dengan sekolah SD/MI dan untuk balita kami juga bekerja sama dengan Posyandu,” terangnya saat ditemui di kantornya, Rabu (9/5).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan Nanang, menurut hasil penelitian pada 10 puskesmas didapatkan data 25% anak-anak terindikasi stanting atau cacingan, karena nanti pada saat remaja, cacingan bagi laki-laki dan perempuan akan menimbulkan anemia, dan bagi remaja perempuan pada saat hamil akan ada generasi stanting juga, bahkan resiko keguguran.
“Kami lakukan program stanting ini di seluruh puskesmas dan melibatkan bapeda karena lintas sektoral. Melihat dari data 25% anak-anak terindikasi stanting atau cacingan dimana jika dibiarkan akan berbahaya pada generasi berikutnya,” jelasnya.
Sekarang ini, sasarannya adalah tidak hanya pengobatan, namun memberikan edukasi agar masyarakat terbebas dari stanting dengan pola hidup sehat dan bersih. Karena pada umumnya, penyakit cacingan diakibatkan karena tidak mencuci tangan dan tidak memakai alas kaki.
“Karena telur cacing bisa masuk melalui tangan saat makan dan masuk juga lewat telapak kaki,” pungkasnya.(Ymd/RJN)