Sungai Cimanis di Normalisasi,
Akan mengeliminir Bencana Banjir dan Tingkatkan Perekonomian
Cirebon
Pesatnya industrialisasi di Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat, selain memberi nilai positif juga menimbulkan dampak negatif, berkurangnya area pertanian di daerah yang masuk zona industri, tentunya akan menimbulkan dampak sosial bagi masyarakat khususnya petani.
Seperti yang terjadi diwilayah Kecamatan Pangenan, luas pada area lahan pertaniannya pun terus menyusut (red.berkurang) setiap tahunnya dengan banyak berdirinya pabrik-pabrik baru.
Hal ini menjadi perhatian dari Mulyadi Kuwu Japura Lor Kecamatan Pangenan, yang berkeinginan untuk memaksimalkan areal pertanian yang masih ada.
“Areal pertanian di daerah kami masih tersisa tidak kurang dari 30 Hektar, namun belum bisa di maksimalkan karena terkendala faktor alam, ” ungkapnya kepada jurnalis media rakyatjabarnews.com saat ditemui di ruang kantornya, Senin (12/11/2018).
Kuwu Mulyadi menambahkan ada harapan pada normalisasi anak sungai Cimanis yang membelah area pertanian, maka masyarakat yang selama ini hanya bisa panen sekali dalam setahun bisa bercocok tanam padi 2 kali setahun jika supply air dari anak sungai bisa mengairi area pertanian.
“Kami berharap ada sinergi dari Dinas terkait (red. BBWS) dengan melakukan normalisasi pada anak sungai Cimanis, selain mengurangi resiko banjir juga bisa meningkatkan profuktivitas pada area lahan perrtanian di Desa kami.”
Masih menurut Kuwu Mulyadi jika pihak pemdes Japura Lor sudah berkirim surat kepada Kementerian PUPR khususnya BBWS Cimancis pada tahun lalu, namun kapan akan menormalisasi sungai belum terdapat waktu yang pasti.
“Tahun ini pemdes mulai menata infrastructure saluran irigasi ke pertanian, dengan harapan jika ada realisasi normalisasi anak sungai Cimanis bisa membangkitkan perekonomian masyarakat khususnya petani di Jepura Lor, “hrpanya.(ymd/rjn)