Rusaknya Karet di Bendungan Tawangsari Dikeluhkan Warga

- Redaksi

Sabtu, 3 Februari 2018 - 16:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RakyatJabarNews.com, Cirebon – Kinerja Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk–Cisanggarung (BBWSCimanCis) yang diucapkan oleh anggota DPR RI Yoseph Umarhadi beberapa waktu lalu, ternyata memang senada dengan warga desa Tawangsari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, yakni lambannya dalam penanganan karet yang rusak di Bendungan Tawangsari.

Salah seorang warga Tawangsari Doyet mengatakan, karet tersebut sudah rusak sejak sekitar 2-3 bulan lalu. Namun hingga saat ini, masih belum diperbaiki oleh pihak penanggungjawab bendungan.

Baca Juga :  Yuningsih : Dampak Limbah Menyebabkan Warga Mengalami Gatal-Gatal

“Kalau ini dibiarkan, bisa berdampak pada pengairan sawah di sekitarnya,” jelasnya saat dihubungi awak media via sambungan telepon, Jumat (2/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Doyet melanjutkan, sawah di sekitar cukup kekurangan air akibat air sungai yang tidak dibendung, yang diakibatkan oleh karet sebagai pembendungnya rusak. Selain itu, warga tidak bisa pula menggunakan air sungai, karena sudah tercampur air laut.

Baca Juga :  Ujar Kebencian, Ruddy Gandakusumah Laporkan ASN Kota Bekasi ke Bareskrim

“Saya berharap pihak BBWS segera memperbaiki karet, agar warga bisa memanfaatkan air sungai lagi,” pungkasnya.

Sedangkan saat dimintai keterangan, pihak BBWSCimanCis pun sepertinya selalu menutup telinga terkait informasi kritis yang ditujukan kepada instansi di bawah Dirjen SDA Kementrian PUPR ini.

Baca Juga :  Bunda Paud Menyapa, Wiwiek Hargono Tri Adhianto Bagikan Gizi Tambahan

Bahkan apa yang dilontarkan Yoseph Umarhadi selaku anggota DPR RI pun seolah tidak diindahkan. Hingga berita ini diturunkan, pihak BBWS belum mau memberikan tanggapannya.(Juf/RJN)

Follow WhatsApp Channel rakyatjabarnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dugaan Pelecehan di RS Pertamina Cirebon, Manajemen Serahkan Kasus ke Proses Hukum
Komisi VIII: Sistem Syarikah Bikin Kacau, Kemenag Harus Negosiasi Ulang dengan Saudi
Klinik Alternatif di Pondok Melati Ditutup Usai Dugaan Pelecehan Seksual, Wali Kota Bekasi Tindak Lanjut Laporan Warga
Sinergi Pers dan Pemerintah, Kunci Pembangunan Bekasi yang Mencerahkan”
Setelah Contraflow Dihentikan, Jasa Marga Ajak Pengguna Tol Patuhi Rambu dan Arahan Petugas
Normalisasi Sungai Digenjot, Bekasi Fokus Tangani Banjir dan Kekeringan
Penertiban PKL dan Bangunan Liar di Kampung 200 Margajaya, Bekasi Selatan
Normalisasi Sungai di Pebayuran, Upaya Perkuat Tanggul dan Dukung Pertanian”
Berita ini 141 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 13 Mei 2025 - 14:33 WIB

Dugaan Pelecehan di RS Pertamina Cirebon, Manajemen Serahkan Kasus ke Proses Hukum

Selasa, 13 Mei 2025 - 14:26 WIB

Komisi VIII: Sistem Syarikah Bikin Kacau, Kemenag Harus Negosiasi Ulang dengan Saudi

Senin, 12 Mei 2025 - 15:37 WIB

Klinik Alternatif di Pondok Melati Ditutup Usai Dugaan Pelecehan Seksual, Wali Kota Bekasi Tindak Lanjut Laporan Warga

Sabtu, 10 Mei 2025 - 17:28 WIB

Sinergi Pers dan Pemerintah, Kunci Pembangunan Bekasi yang Mencerahkan”

Sabtu, 10 Mei 2025 - 17:06 WIB

Setelah Contraflow Dihentikan, Jasa Marga Ajak Pengguna Tol Patuhi Rambu dan Arahan Petugas

Berita Terbaru

Anda Kurang Beruntung !