RJN, Cirebon – Pada 14 Desember sebagai Pencanangan gerakan menanam pohon dikakukan secara simbolis oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon di wilayah Desa Belawa Kecamatan Lemahabang.
Bupati Cirebon yang saat ini dijabat oleh Dr. Ir. H. Dicky Saromi, M.Sc menanam bibit pohon dan diikuti oleh para Kepala Dinas dilingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat.
“Kegitan menanam pohon di Desa Belawa, dengan kurangnya pohon akan mengakibatkan banjir maupun longsor, maka diperlukan penanaman pohon baru dan hari ini kami bersama Porkompinda yaitu Dandim dan Polres Cikab serta Kajari Cirebon ikut menanam 300 bibit pohon keras, “ungkapnya Dicky Saromi melalui Hari Safari Asda Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Cirebon kepada media rakyatjabarnews.com saat ditemui dilokasi penanaman bibit pohon, Jumat (14/12/2018).
Hari Safari menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam agar terhindar dari bencana banjir dikala musim hujan dan bisa menjadi resapan air agar pada musim kemarau tidak kekeringan.
“Wilayah ini perlu dijaga untuk resapan air, diharapkan daerah ini lebih hijau dan kami mengajak pada masyarakat untuk menanam 25 pohon selama masa hidupnya untuk kelangsungan hidup genarasi yang akan datang, ” katanya.
Ditambahkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Cirebon, Hermawan menegaskan pihaknya akan konsisten dalam penerapan konservasi agar kelestarian alam tetap terjaga.
“Kami dari Lingkungan Hidup tentu saja akan menerapkan secara konsisten dalam konservasi di Kabupaten Cirebon” tegasnya.
Sedangkan menurut Camat Lemahabang, Edi Prayitno (Red.Prey) merasa bersyukur wilayahnya dipilih oleh pihak Pemkab Cirebon sebagai daerah resapan air, karena wilayah ini merupakan daerah hulu.
“Disini kan daerah hulu, jika ada resapan air maka wilayah di bawahnya tidak dilanda banjir.
Masih menurut Prey adapun terdapat rencana lokasi galian C di Desa Munjul Kecamatan Astana Japura yang notabane berbatasan langsung dengan wilayah kecamatan Lemahabang yang merupakan daerah resapan air maka teknik pertambangannya tidak boleh serampangan.
“Ada plus minus dalam pembangunan, maka sistem dan teknik bertambang pasir tidak boleh asal asalan dan serampangan dimana akan menimbulkan bencana longsor dan banjir, “paparnya. (ymd/rjn)
Comment