RakyatJabarNews.com, Bekasi – Kecamatan Bekasi Utara terus melayani masyarakat dengan berbagai pelayan publik seperti Program dari pemerintahan Kota Bekasi, yaitu Kartu Sehat Kota Bekasi yang sudah berjalan dengan baik. Selain itu, Kantor Kecamatan Bekasi Utara juga siap menjalani dari program yang di tetapkan oleha Pemkot Bekasi.
Lukmanul Hakim, Camat Kecamatan Bekasi Utara memperjelas, “Untuk saat ini ada kurang lebih 9000-an dari 6 kelurahan. Perkepala perwali yang selama ini, kalau jumlah penduduk Bekasi Utara 325 ribu kurang lebih. Kalau KK 120 ribu. Yang paling padat Kelurahan Kaliabang, Kelurahan Harja, sama Kelurahan Telukujung,“ ungkapnya, Kamis (13/07/2017)
Lanjutnya, Kartu Sehat Kota Bekasi sangat bermanfaat bagi warga yang membutuhkan karena sudah ada 9 orang warga Bekasi Utara, yang artinya sudah dibantu pakai Kartu Sehat. “Alhamdulillah itu semua udah pulih. Ada operasi kanker, dan lain-lain. Itu buktinya rumah sakit sudah MOU. Ada 39 rumah sakit juga luar Jakarta yang sudah bekerja sama,“ jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Selama ini BPJS, saya kan belum, ya, untuk warga sih pasti koordinasi lah. selama bayarnya lancar, ya udah. Tapi kalo bayarnya dobel ya gak bisa. Harus dilunasin. Namanya warga kalo sakit butuh obat. Selama ini BPJS baru kemaren sosialisasi. Dengan adanya ini pun terbantu. Begitu dia sakit butuh bantuan. Kalo expired itu mungkin ada kebijakan lain. Kan, kalo orang sakit kan gak tau batasnya kapan. Rumah sakit ini kan bagi orang yang tidak mampu, mudah-mudah itu bisa maksimal dan berfungsi segala macam. Proyek baru diresmikan. 8 lantai untuk orang tidak mampu,” ungkapnya.
“Prosedur bikin kartunya cukup KTP dan kartu keluarga, daftarin ke RT RW kelurahan, terus dilaporin ke dinas sosial. Kartu KS sama kayak kartu asuransi. Kalau kartu asuransi itu masing-masing, suami istri anak-anak. Kalo Kartu Sehat Kota Bekasi semuanya jadi satu,” jelasnya.
9 Orang itu Pekerjaannya Ada Buruh, Pedagang, Kader, dan lain-lain. Pokoknya dijamin pemerintah.
Lanjut dia, Minimal biaya dijamin pemerintah. Angkanya hanya dinas sosial yang tahu. Harapannya kalo bisa berlanjut Kartu Sehat Kota Bekasi ini. Artinya bukan Kartu Sehat saja, pendidikanlah, seperti dibangun sekolah yang tiap kelurahan ada. Setiap kelurahan punya kan mungkin orang tidak terlalu sulit. Sekarang kan zonasi terlalu kasihan juga.
“Biaya kurang, mau ke swasta takut tidak mampu karena biaya mahal. Pemerintah sudah menganjurkan kepada swasta-swasta untuk dibiayai pemerintah,“ tandasnya. (ziz/rjn)