RJN, Bekasi – Yusuf warga Bekasi Utara bersama rombongan Komunitas Sepedanya mengatakan sangat menikmati keindahan dan keasrian Objek Wisata Air, Hutan Bambu sesaat setelah dilaunching pada Sabtu, (3/11/2018). Ia pun sempat menyusuri Kali Bekasi. Sebelum naik perahu, petugas memasang pelampung agar lebih aman.
“Sudah bagus untuk refreshing bersama keluarga dan teman komunitas. Naik perahu tadi juga seru dan sangat menghibur. Ada rumah pohon dan kita sempat berfoto bersama. Hanya saat menyusuri kali masih ditemukan sampah tapi tidak banyak,” kata Yusuf.
Ia pun berkeinginan akan mengajak sanak keluarganya untuk menikmati kawasan hutan bambu dan wisata air saat akhir pekan. Ia menyampaikan sejumlah saran diantaranya meminta agar akses parkir lebih tertata.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Lutfi telah melaunching objek wisata air Hutan Bambh atau Saung Bambu pada Sabtu, (3/11/2018). Lokasi Hutan Bambu berada di Kampung Bekasi Jati RW 26 Kelurahan Margahayu Kecamatan Bekasi Timur.
“Kita buka untuk warga mulai hari ini bisa disebut Wisata Air Hutan Bambu atau Saung bambu. Banyak saung disediakan untuk berteduh dan menikmati keasrian hutan ditambah kita pasang WiFi gratis,” kata Jumhana Lutfi.
Pembukaan wisata air Hutan Bambu jadi bagian dari program 100 hari Kerja Walikota Bekasi Dr H Rahmat Effendi dan Wakil Walikota Dr Tri Adhianto. Objek wisata air ini dibuka untuk umum, dari pukul 08.00 sampai 15.00 WIB, dari Senin sampai Minggu.
Bahkan untuk meningkatkan kehadiran pengunjung, pada Sabtu dan Minggunya, digratiskan biaya naik perahu untuk menyusuri Kali Bekasi.
“Masuk pada program 100 hari Pak Wali dan Pak Wakil. Dan selama program tersebut kita gratiskan biaya pada Sabtu dan Minggu,” kata Jumhana menegaskan biaya yang ditarik dari warga untuk kebutuhan mengisi BBM perahu. Sementara hanya untuk masuk konservasi hutan, ia katakan tidak dikenai biaya atau Gratis.
Jumhana Lutfi mengatakan kawasan konservasi hutan bambu ini terbilang representatif untuk dijadikan destinasi untuk warga Kota Bekasi. Karena ditambah lagi dengan potensi wisata airnya.
Selain itu, menurutnya juga jalan-jalan wisata ke lokasi hutan Bambu menjadi bentuk edukasi agar warga lebih mencintai lingkungan.
“Fasilitas pejalan kaki, saung, kuliner makan minum, tempat sholat sudah ada dibangun dari bahan bambu yang terbawa hanyut di Kali Bekasi. Kita manfaatkan untuk membangun fasilitas pendukung objek wisata ini,” ungkapnya.
Wisata air juga maksudnya menyusuri kali Bekasi dengan menggunakan perahu bermesin. Titik awal penyusuran dari dari Hutan Bambu hingga Kemang Pratama atau hanya sampai bawah crosing tol Cikampek.
Lutfi juga mengatakan pembukaan objek wisata Hutan Bambu mendapat dukungan Forum Masyarakat Peduli Kali Bekasi (FMPKB).
“Bersama forum ini kita tingkatkan kualitas kawasan hutan bambu serta penataan objek wisata agar lebih baik lagi,” pungkasnya.(ziz/rjn)
Comment