RakyatJabarNews.com, BEKASI-Ketua Karang Taruna Desa Lambangsari, Jamal ingin organisasi pemuda desa ini dapat berjalan optimal. Salah satunya dengan pemberdayaan anggota Karang Taruna. Saat ini ia fokus dalam pengembangan peternakan puyuh.
Pemuda yang tinggal di Kampung Buaran ini tengah membangun peternakan puyuh. Kepada RakyatJabarNews.com, dirinya mengatakan, ide membangun ternak ini berawal dari keinginannya agar pemuda Desa Lambangsari dapat mengisi kegiatan yang positif, Selasa (8/8/2017)
“Pertama saya bangun peternakan ini ketika saya menjabat sebagai saya Karang Taruna. Selama ini kan identik Karang Taruna itu di lapangan bentrok sini sana. Kita ingin merubah itu salah satunya dengan membuat ternak puyuh ini,”jelasnya.
Ternak yang baru dirintis kata Jamal nantinya setiap unit Karang Taruna di Desa Lambangsari akan mendapatkan jatah seribu puyuh, “Nanti jika sudah banyak kita akan kirim seribu puyuh ke setiap unit karang taruna untuk dikelola dan dipasarkan. Jika ada seribu puyuh dan menghasilkan telur yang akan dipasarkan,”katanya.
Jamal mengatakan, awal membangun ternak puyuh ini inisiatif dirinya dan mendapatan bantuan dari berbagai pihak. “Awalnya saya beli 1.500 telur puyuh dan jadi 700 puyuh. Dalam waktu dekat ini akan menghasilkan telur kembali puyuh itu,”ujarnya.
Berdasarkan pantauan di peternakan puyuh yang dibangun halaman belakang rumahnya ini sudah tersedia alat penetas telur dan inkubator yang dibuat sendiri ia bersama pemuda sekitar.alat penetas telur ini terbuat dari bahan papan kayu agar panas merata dan tahan karat.
“Alat penetas ini saya buat sendiri di mesin ini tersedia alat pengukur suhu dan thermostat yang dapat disetel dari luar mesin. Setelah dari alat penetas kita bawa ke inkubator,”paparnya.
Jamal meyakini peternakan puyuh ini jika dijalankan secara serius akan menjadi bisnis yang menghasilkan untuk anggota karang taruna terkait pemasaran sendiri dirinya mengaku sudah melakukan survey di berbagai lokasi, “Seperti di Pasar Grand Wisata itu enam ribu sehari dan Pasar Tambun tujuh ribu sehari. Dua pasar itu saja bisa 13 ribu,”ungkapnya.
Ketika disinggung kepedulian Pemerintah baik Desa ataupun Kabupaten Bekasi, Jamal mengaku hingga saat ini belum ada sentuhan tangan pemerintah “Hingga saat ini sih belum ada sentuhan dari Pemerintah,”ujarnya.(ziz/rjn)