Harga Kepokmas Mulai Merangkak Naik, Polres Majalengka Antisipasi Penimbunan

- Redaksi

Minggu, 26 Mei 2019 - 00:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RJN, Majalengka – Kapolres Majalengka AKBP Mariyono bersama kepala Dinas Perdagangan, Dedi Rahmadi menggelar sidak ke Pasar Rajagaluh untuk memastikan harga dan persediaan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) aman jelang Hari Raya Idul Fitri, Sabtu (24/5/2019).

Kapolres dan Kadis Perdagangan menyebutkan belum ada lonjakan harga di pada H-11 Lebaran 1440 H/2019. Namun secara umum, harga sejumlah komoditi mulai mengalami kenaikan, tapi masih dalam batas normal.

Salah satunya pada komoditi daging, seperti daging ayam yang dijual Rp28.000/kg dari sebelumnya Rp26.000/kg serta harga buah yang cenderung fluktuatif dan sulit dikendalikan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Menjelang hari raya Idul Fitri kita melaksanakan arahan Kapolda untuk memastikan kepokmas aman dari segi harga dan persediannya,” ungkapnya.

Masih dikatakan Kapolres, sepekan lebih menjelang Lebaran, persediaan kepokmas di Majalengka terpantau aman dan tidak ada dugaan penimbunan yang dapat melambungkan harga. Bahkan ada beberapa komoditas yang harganya turun seperti bawang putih yang sempat melambung di awal ramadan dan beras kualitas medium.

Namun begitu pihaknya tetap mewaspadai upaya oknum yang mencoba memainkan harga dengan cara menimbun kebutuhan masyarakat. “Secara keseluruhan dari hasil pantauan kita dan konsultasi dengan dinas perdagangan tidak ada indikasi kenaikan yang signifikan,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Majalengka, Rahmadi menjelaskan, dalam upaya menekan harga kepokmas, pihaknya akan terus memantau harga di pasaran guna meminimalisir pedagang yang memanfaatkan situasi.

Disinggung soal ketimpangan atau adanya selisih harga antara pasar-pasar di Majalengka menurutnya hal itu wajar terjadi. Sebab setiap pasar berbeda-beda suplier dan kendala jarak yang berimbas terhadap ongkos kirim sehingga wajar jika ada perbedaan harga namun dipantau masih dalam batas wajar.

“Dari hasil kajian selisih itu karena adanya perbedaan suplier dan jarak tempuh pengiriman tapi masih wajar kok,” ungkapnya. 

(kii/rjn)

Follow WhatsApp Channel rakyatjabarnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Viral Aksi Sigap Satpam KAI Evakuasi Penumpang Pingsan
Kolaborasi Gramedia dan Desound Ciptakan Ruang Kreatif Baru untuk Anak Muda di Bandung
DPRD Kabupaten Bekasi Siap Berkolaborasi Bersama Bupati dan Wabup Bekasi Terpilih Ade-Asep
DPRD Gelar Paripurna Penetapan Ade Kuswara Kunang-Asep Surya Atmaja Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
Bank Sampah MasDul di Telaga Murni Menjadi Pilot Project
Bapenda Kabupaten Bekasi Optimalisasi Penerimaan Pajak Daerah di Tahun 2025
Dinkes Kabupaten Bekasi Optimalkan Layanan Tombol Sirine PSC 119
Modus Baru, Bocah SMP Jadi Korban Asusila Oleh Pria Dewasa
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 20:19 WIB

Viral Aksi Sigap Satpam KAI Evakuasi Penumpang Pingsan

Jumat, 17 Januari 2025 - 10:47 WIB

Kolaborasi Gramedia dan Desound Ciptakan Ruang Kreatif Baru untuk Anak Muda di Bandung

Senin, 13 Januari 2025 - 20:49 WIB

DPRD Kabupaten Bekasi Siap Berkolaborasi Bersama Bupati dan Wabup Bekasi Terpilih Ade-Asep

Senin, 13 Januari 2025 - 20:48 WIB

DPRD Gelar Paripurna Penetapan Ade Kuswara Kunang-Asep Surya Atmaja Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

Senin, 13 Januari 2025 - 20:41 WIB

Bank Sampah MasDul di Telaga Murni Menjadi Pilot Project

Berita Terbaru