RakyatJabarNews.com, Bekasi – Calon Wali Kota Bekasi nomor urut 1, Rahmat Effendi, menyangkal kabar yang menyebut bahwa pencemaran lingkungan di Kota Patriot disebabkan oleh limbah yang berasal dari industri-industri di kota tersebut. Hal tersebut diungkapkannya dalam debat kandidat kedua Pilkada Kota Bekasi 2018.
“Saya ingin meluruskan bahwa yang berbuat dan mengakibatkan limbah itu bukan perusahaan di Kota Bekasi. Selama saya jadi Wali Kota, hanya satu dan langsung saya tutup. Jadi, tidak ada ampun bagi perusahaan yang mengabaikan ekosistem,” ujar pria yang akrab disapa Pepen ini, Kamis (3/5/2018). Dia mengatakan bahwa limbah-limbah tersebut berasal dari industri-industri yang berdomisili di Kabupaten Bogor.
Panelis bertanya mengenai bagaimana visi Pepen ke depan terkait penanggulangan limbah industri dari luar Kota Bekasi. Pepen mengklaim, sedari awal dirinya menjabat, pihaknya telah bekerjasama dengan Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor terkait upaya penanggulangan limbah karena membuat masyarakat resah.
“Kami memberikan warning (pada perusahaan), karena yang mencemari adalah industri-industri yang ada di Kabupaten Bogor,” kata Pepen.
Selain langkah kerja sama memantau perusahaan nakal yang tinggal ditindaklanjuti, Pepen berencana membangun instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) di beberapa titik. IPLT ini mampu mengolah air limbah yang dirancang hanya menerima dan mengolah lumpur tinja.
“Persoalan limbah rumah tangga pun kami sudah dapat mengurusinya. Kami punya IPLT dan menjadi daerah rujukan di republik, bahkan di kemudian hari kami akan mempunyai 4 titik lagi IPLT, di Bekasi Utara, Bekasi Barat, Pondok Gede, kalau Bantargebang sudah ada,” jelas Pepen.
Namun, yang terpenting, pemerintah provinsi juga harus memberikan perhatiannya terhadap persoalan ini. Tanpa mereka, ujar Pepen, persoalan limbah industri akan tetap ada karena limbah yang masuk ke dalam sungai akan terus mengalir dan terhubung ke daerah-daerah lainnya.(Ant/RJN)
Comment