RakyatJabarNews.com – Cirebon Rest area (tempat peristirahatan) di sepanjang jalur tol, diimbau untuk menyediakan sistem informasi kapasitas kendaraan yang bisa dibaca langsung para pengguna tol, agar mereka mengetahui ada tidaknya ketersediaan tempat untuk kendaraannya.
Hal itu dikemukakan, Kapolres Ciko, AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar, saat melakukan survei persiapan operasi Ramadniya di rest area 207 Tol Palimanan-Kanci (Palikanci), Jumat (2/6).
Ia mencontohkan, rest area yang dapat menampung seribu kendaraan, harus terpampang jumlah kendaraan yang sudah masuk ke rest area tersebut. Pada saat ada kendaraan yang keluar, lanjut dia, secara otomatis jumlah kendaraan yang ada di rest area tersebut akan berkurang.
“Untuk durasi waktu istirahat para pemudik kita tidak bisa menentukan, hanya saja kita berusaha memberikan informasi sejelas mungkin kepada masyarakat dengan sistem yang semacam itu. Ini sangat membantu bagi kami. Sistem buka tutup juga nanti akan kita terapkan,” kata Adi.
Ia juga meminta agar rest area 207 Palikanci itu menambah stok BBM, saat arus mudik lebaran 2017 nanti. Pasalnya, rest area terbesar dan satu-satunya yang menyediakan BBM di Tol Palikanci itu, diprediksi akan menjadi lokasi favorit peristirahatan para pemudik.
“Kami mengimbau kepada pengelola rest area untuk menambah stok BBM di pom bensinnya, karena ada kemungkinan akan terjadi kepadatan ataupun antreaan pengisian BBM, khususnya di rest area 207 ini,” katanya.
Adi juga meminta agar selalu meningkatkan kewaspadaan, karena rest area tol rawan pencopetan, keributan rebutan kamar mandi dan antrean kendaraan yang akan masuk. Terkait hal itu, pihaknya akan memperbanyak petugas di rest area tersebut, untuk melakukan pengamanan.
Ketika ditanya mengenai titik lelah, ia mengatakan, nanti akan dilakukan survei oleh Korlantas. Menurutnya, titik lelah biasanya diberlakukan pada kendaraan roda dua yang melintas di jalur pantura dan tempat untuk menghitung titik lelah pengemudi, nanti ada tempat cek point.
“Di wilayah cek point nanti ada pelayanan-pelayanan agar pengemudi bisa istirahat untuk me-refresh kondisi tubuhnya. Kemudian juga di samping itu agar kendaraan yang dipakai oleh pengemudi bisa siap untuk digunakan lagi. Kebetulan untuk cek point di wilayah Cirebon belum bisa dipastikan ada atau tidak,” jelasnya lebih lanjut.
Menurut Adi, pihaknya juga akan melakukan survei guna menentukan jumlah rambu-rambu dan petunjuk arah yang harus dipasang di berbagai lokasi.
“Dari hasil survei kemarin sudah kita hitung, setiap tikungan, perempatan, dan pertigaan nanti ada rambu petunjuk. Untuk kejelasan lebih lanjut nanti akan kami paparkan, agar masyarakat tidak bingung,” jelasnya.
Untuk penanganan di area pasar tumpah, kata Adi, pihaknya sudah berkordinasi dengan Satpol PP untuk menertibkannya. Untuk masalah pemberlakuan CB juga menurutnya sudah ada rapat koordinasi tingkat Mabespolri di Pemalang.
“Operasi Ramadniyasaya pastikan siap dan kita akan bergerak mulai dari H-10, untuk puncak mudik biasanya tergantung mulai liburnya kapan. Biasanya H-2 hari menjelang Idhul Fitri. Jumlah personel yang dilibatkan sebanyak dua per tiga dari jumlah anggota polres yaitu sekitar 600 anggota,” pungkasnya (Dul/RJN)