RakyatJabarNews.com, Pangandaran – Tim Arkeologi Bidang Kebudayaan Disparbud Kabupaten Pangandaran menemukan benda cagar budaya baru di sekitar Situs Percandian Batukalde, Cagaralam, Desa Pananjung, Pangandaran.
Menurut Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Kabupaten Pangandaran, Aceng Hasim, benda bersejarah tersebut diduga kuat sebuah dolmen berbentuk persegi ditemukan dua hari lalu, Selasa (9/8/2017).
“Penemunya yaitu Tim Arkeologi Bidang Kebudayaan Disparbud Kabupaten Pangandaran terdiri dari Tia Rizkisari, dan Asep Jatnika, dibantu para personal dari Juru Pelihara BPCB Jabar-Banten terdiri dari Aris Muhammad, dan Asep Nurdin,” katanya, Kamis (10/8/2017).
Menurut Aceng, lokasi dolmen berjarak 1.200 meter dan berada di arah selatan dari Kompleks Percandian, berada pada ketinggan 400 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Ciri fisik dolmen yang baru ditemukan tersebut, terbuat dari batuan andesit (biasanya digunakan membuat bangunan candi). Ukurannya, panjang/lebar 60 cm, tinggi 16 cm.
Dijelaskan Aceng, kegunaan dolmen menurut kepercayaan masyarakat masa lalu diyakini sebagai pelinggih roh atau tempat sesaji pada saat upacara. Biasanya diletakkan di tempat-tempat yang dianggap keramat.
“Dolmen dalam tradisi Hindu/Budha digunakan sebagai tempat pelaksanaan upacara yang ada hubungannya dengan pemujaan kepada roh leluhur. Selain itu, dolmen pada masa lalu biasanya dipakai tempat meletakkan saji-sajian untuk pemujaan,” kata Aceng.
Aceng menambahkan, di bawah dolmen juga biasanya dipakai untuk meletakkan mayat. Tujuannya, agar mayat tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas, maka kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh batu.
“Hal ini menunjukan jika masyarakat pada masa Hindu/Budha meyakini akan adanya sebuah hubungan antara yang sudah meninggal dengan yang masih hidup. Mereka percaya bahwa apabila terjadi hubungan yang baik akan menghasilkan keharmonisan dan keselarasan bagi kedua belah pihak,” tuturnya.
Dengan ditemukannya dolmen di sekitar situs percandian Batukalde, Cagaralam, Desa Pananjung menambah kekayaan benda cagar budaya di Kab. Pangandaran.
Terkait cagar budaya di Kab. Pangandaran terdapat tinggalan mulai dari masa pra sejarah sampai masa islam.
Tinggalan cagar budaya di Pangandaran itu sangat kumplit, mulai dari pra sejarah, masa klasik, masa penjajahan sampai masa islam.
Dijelaskan Aceng, peninggalan pra sejarah seperti terdapat di Goa Sutrareregan (Desa Selasari Kecamatan Parigi), masa klasik seperti Kompleks Percandian Batu Kalde (Cagaralam, Desa Pananjung), masa penjajahan (bangunan berarsitektut kolonial di Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang), dan peninggalan masa Islam seperti makam Dalem Sembah Agung (Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang),” pungkasnya. (Dee/RJN)