RakyatJabarNews.com, Kuningan-.Gunung Ciremai memiliki satwa yang aneh dan masuk spesies baru yakni Kodok Merah (Leptophryne Javanica). Gunung yang berada di Kabupaten Kuningan ini cukup banyak menyimpan berbagai macam flora dan fauna, termasuk satwa langka yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia.
Pengendali Ekosistem Hutan Taman Nasional Gunung Ciremai Azis Abdul Kholik mengatakan, selain satwa langka, ada satwa yang masuk dalam spesies baru yakni Kodok Merah (Leptophryne Javanica).
“Gunung Ciremai salah satu gunung tertinggi di Jawa Barat. Gunung Ciremai tersebut menjadi salah satu gunung yang banyak diburu pendaki di Indonesia dan banyak memiliki keunggulan termasuk spesies baru,” ungkap Azis.
Azis menambahkan ratusan ekor kodok merah tersebar di Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan. Survei dan pengamatan terus dilakukan setelah penemuan yang dilakukan tim TNGC. Dia mengatakan, kodok merah pertama kali ditemukan pada tahun 2012 lalu di blok Ipukan Gunung Ciremai Kuningan. Penemuan kodok merah terjadi saat TNGC menggelar lomba foto flora fauna Gunung Ciremai.
“Waktu itu kami menganggap kodok merah yang jadi endemik Jawa Barat yang ada di Halimun dan Gede Pangrango. Kami kemudian terus kami amati dan tahun 2013 lakukan kegiatan survei biodiversity dengan yayasan Pili dan Pertamina sebelum dipublikasi,” ujar dia.
Tidak puas dengan hasil penelitian sebelumnya, TNGC bersama LIPI kembali meneliti kodok merah yang ada di Gunung Ciremai. Dia menyebutkan, LIPI tak hanya meneliti suara kodok, sampel salah satu kodok diambil untuk meneliti DNA.
Dari hasil penelitian terakhir, LIPI menyimpulkan kodok merah yang ada di Gunung Ciremai Jawa Barat merupakan spesies baru. Populasi Kodok Merah di Gunung Ciremai mirip dengan yang ada di Gunung Slamet. Selain hasil penelitian DNA, LIPI meneliti berdasarkan kepada perbedaan molekuler dan morfologi populasi di Gunung Ciremai dan Slamet.
Dari data yang didapat, spesies Kodok Merah Gunung Ciremai memiliki ciri-ciri berbeda dengan yang ada di Gunung Halimun dan Gede Pangrango. Beberapa diantaranya adalah bentuk dan ukuran kecil 50 mm, tubuh dan anggota badan kodok cenderung ramping, ujung jari tangan dan kaki membulat.
Azis menyebutkan, dari segi fisik, tubuh kodok merah berbintik putih atau kuning. Warna merah berada di bagian bawah atau perut kodok serta disela selaput kaki dan tangan kodok.
Azis menjelaskan, Kodok Merah Gunung Ciremai ini merupakan predator pemakan ulat dan serangga kecil. Meski selalu dipandang sebagai hewan biasa, Kodok Merah berperan penting dalam menjaga ekosistem di Gunung Ciremai.
“Salah satunya keberadaan Kodok Merah ini sebagai indikator kebersihan sungai dan air di Ciremai. Kodok merah juga banyak diburu fotografi,” ujar dia.(red/RJN)