RakyatJabarNews.com, Cirebon – Gerakan Cinta Laut (Gita Laut) dapat memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah dan mangrove. Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Kelautan dan Perikanan Kota Cirebon Erythrina Oktiani kepada awak media saat menghadiri Gita Laut Pelatihan Pengelolaan Sampah di Aula Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan Kota Cirebon, Kamis (26/10).
Menurut Ery, sapaan akrabnya, selain itu juga bisa memberikan pelatihan kepada guru-guru dan mahasiswa pecinta lingkungan tentang pengolahan sampah. Sebab, sampah-sampah itu nantinya bisa diolah kembali menjadi semacam kerajinan atau pupuk.
Ery menambahkan, tanggal 28 Oktober 2018 nanti akan diadakan kegiatan bersih-bersih laut dan pantai beserta komunitas pantai, masyarakat sekitar, mahasiswa, dan nelayan.
“Tanggal 28 Oktober nanti bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, kita akan mengadakan kegiatan bersih-bersih laut dan pantai di sekitar Kejawanan ini,” jelasnya saat ditemui awak media.
Menurutnya, kegiatan ini sangat penting dilakukan. Sebab kondisi laut sudah dipenuhi oleh sampah. Sampah-sampah tersebut berasal dari sungai-sungai yang semuanya menuju laut. Sehingga sampah berkumpul di laut.
“Sungai-sungai ini membawa sampah seperti sampah industri, kimia, rumah tangga, dan lain-lain. Kemarin Dinas Lingkungan Hidup sudah bersihin sampah, sekarang giliran kita yang bersihin laut,” jelasnya.
Sedangkan menurut Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Hendi mengatakan bahwa kegiatan nanti tidak hanya bersih-bersih saja, tapi juga ada edukasinya.
“Tidak hanya bersih-bersih saja. Ada edukasinya bagi guru-guru dan mahasiswa di situ. Meskipun tidak melibatkan semuanya,” jelas Hendi.
Dengan adanya edukasi tersebut, Hendi berharap mereka bisa menularkan kesadaran akan pentingnya pengolahan sampah supaya tidak merusak laut.
“Mereka ini bisa menularkan kepada anak didiknya atau keluarganya, supaya sampah ini perlu diperhatikan. Jangan sampai sampah menjadi persoalan besar lagi bagi anak cucu kita kelak,” harapnya.(Juf/RJN)
Comment