Oleh Dadang Kusnandar
RakyatJabarNews.com – Faktor uang kadang dinisbatkan bagai penentu kemenangan sebuah perhelatan yang melibatkan parpol. Kekuatan uang yang memukau itu berakibat secara langsung pada keberanian politisi mengikuti perhelatan itu.
Mahfum adanya jika seseorang yang hendak mengikuti pesta parpol terlebih dahulu menghitung kekuatan uangnya. Bila uang dan tidak bergerak dianggap masih kurang, kembali pada keberanian sang politisi.
Tentu saja yang berani meneruskan niat/nafsu politiknya maka ia bersama tim inti (Ring 1) akan berusaha mencari investor.
Sementara ketika terbukti melalui survey elektabilitas dsb terkategori bagus, dengan sendirinya bandar uang akan datang menghampiri sang kandidat.
Kompensasi ditagih kelak setelah kandidat memenangi perhelatan politik.
Sejauh ini telah jadi rahasia umum bahwa pesta politik merupakan arena penghamburan uang.
Kerap pula muncul joke politik, “Si kaen duwite langka serie”.
Parpol pada kondisi demikian tampak sangat gagah memainkan dan mengaduk-aduk segala kemampuan kandidat.
Baik materi maupun immateri semuanya tertuju bagi pemenuhan hasrat politik dan kekuasaan.
Ada pun pasar dengan kuasa subjektifnya turut berperan mempengaruhi kandidat. Dan di sisi lain kuasa subjektif pasar turut menentukan raihan simpati dan atau dukungan terhadap sang kandidat.
Parpol dan pasar, termasuk uang di dalamnya akhir-akhir ini menjadi sajjan hangat di meja makan. Tidak hanya untuk dikonsumsi melainkan ditelaah secara detil segala kendala yang diduga bakal menghadang.(*)
*) Penulis lepas, tinggal di Cirebon