RakyatJabarNews.com, Bogor – Warga pemukiman Kampung Nambo kebon kopi RT02/RW05 Desa Bantar Jati, Kecamatan Klapanunggal mengalami dampak polusi udara dari pabrik pemasakan aspal yang berlokasi persis di seberang kali yang masuk wilayah RT02/RW13 Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Dampak polusi udara tersebut sudah memakan dua korban warga yang bernama Moh. Rifal dan ibunya Elisa terkena sakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
Warga Masyarakat sekitar lokasi industri pemasakan aspal tersebut mengeluhkan dampak polusi udara yang ditimbulkannya ketika sedang beroperasi karena mengeluarkan asap tebal dan debu yang menempel rumah warga maupun susuatu barang yang berada di luar hingga beberapa milimeter tebalnya.
Salah satu warga Kebon Kopi RT02/RW05 Desa Bantar Jati, Kecamatan Klapanunggal bapak Seni, saat ditemui mengatakan bila pabrik beroperasi, rumah dan lantai maupun pekarangan dipastikan jadi sasaran debu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sejak beroperasi, saya dan warga lain di sini sering mengalami sesak nafas (Asma) dan batuk-batuk, sementara perhatian perusahaan Pabrik Aspal tersebut untuk kesehatan warga sekitar boleh dikatakan tidak ada,” ungkap Seni kepada RakyatJabarNews.com, beberapa waktu lalu.
“Warga Kampung Kebon Kopi mengeluhkan kepada pihak Pabrik Aspal termasuk keluhan penyaluran dana CSR yang tidak ada untuk warga sekitar pabrik, baik untuk perbaikan lingkungan, kesehatan maupun usaha untuk kesejahteraan sama sekali tidak ada dari pihak pabrik Aspal tersebut,” kata Seni.
Keluhan yang sama disampaikan H. Sidik, warga kampung Kebon Kopi mengatakan, warga sekitar pabrik yang berjarak hanya sekitar satu kilometer dari pabrik sering mengeluhkan polusi tersebut. “Namun pihak perusahaan tidak pernah memberikan dan menikmati pelayanan apalagi pengobatan gratis maupun bantuan sosial lainnya, padahal seharusnya diberikan sesuai ketentuan undang-undang,” ujarnya.
“Walaupun lokasi pabrik berada diwilayah tetangga Desa Bantarjati tepatnya berada di gang Asem RT03/RW13 Desa Gunung Putri, dampak polusinya besar kepada warga Desa Bantar Jati Kecamatan Klapanunggal khususnya kepada warga Kampung Kebon Kopi karena Pabrik dan pemukiman warga di sini hanya berjarak satu kilometer. Kenapa pihak Perusahaan sampai saat ini tidak ada perhatiannya sedikit pun kepada warga disini, minimal pengobatan gratis setiap enam bulan sekali, ini merugikan warga tentunya,” keluhnya.
Lanjutnya, padahal beberapa bulan yang lalu sudah ada peninjauan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Jaro Ade. “Namun sampai sekarang pabrik tersebut masih tetap melakukan aktifitas produksinya sehingga menimbulkan asap dan debu yang mengakibatkan penyakit bagi warga masyarakat sekitar pabrik tersebut,” pungkasnya.
Untuk sementara, Kepala Desa Bantar Jati, Kecamatan Klapanunggal belum bisa ditemui terkait warganya yang terkena dampak polusi udara tersebut. (Ziz/RJN)