RakyatJabarNews.com, Cirebon – Munculnya 2 surat rekomendasi dari DPP Partai Gerindra membuat Dede Muharam gagal mengikuti Pilkada Kota Cirebon 2018. Dan hal tersebut membuat Dede Muharam merasa terzalimi. Pasalnya, dua surat tersebut turun hanya dalam waktu kurang dari 24 jam, dan itu bisa membuat kepercayaan terhadap partai menurun.
Dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Andalus City, Kebon Pelok, Kota Cirebon hari Rabu (10/1) siang, Dede Muharam menjelaskan bahwa dalam surat rekomendasi yang pertama, nama dirinya sebagai Calon Walikota Cirebon dan Warso sebagai Calon Wakil Walikota Cirebon muncul.
“Munculnya surat tersebut sekitar jam 02.00 dini hari Selasa kemarin,” jelasnya.
Namun, euphoria rekomendasi Kang Dede, sapaan akrabnya tidak berlangsung lama. Dalam waktu kurang dari 24 jam, tepatnya jam 00.00 WIB tadi malam (10/1), muncul kembali surat rekomendasi dari DPP Gerindra yang mengusung Siswandi dan Euis Fery Fatmawati.
Dengan munculnya surat rekomendasi kedua dari DPP Gerindra, Kang Dede merasa terzalimi. Karena, dia merasa sudah melalui prosedur yang sesuai aturan dalam pencalonan tersebut. Namun, ternyata upaya tersebut tidak diindahkan oleh pihak partai.
Dengan munculnya surat rekomendasi yang kedua, maka Kang Dede gagal mengikuti Pilkada Kota Cirebon. Dan nanti, dia akan bermusyawarah kepada Koalisi Umat tentang akan dibawa ke mana koalisi tersebut.
“Dengan gagalnya saya maju dalam Pilkada Kota Cirebon, saya berharap nanti kepada kandidat-kandidat ada yang memperhatikan kesejahteraan umat Islam,” pungkasnya.(Juf/RJN)
Comment