Komnas PA Gelar Pertemuan dengan Orangtua supaya Menangkal Paham Radikal dan Persekusi

- Redaksi

Rabu, 21 Juni 2017 - 21:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RakyatJabarNews.com – Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menggelar pertemuan dengan para orangtua dengan tema ‘Menangkal Paham Radikalisme dan Persekusi Terhadap Anak di Indonesia’, Rabu (21/6/2017).

Komisioner Komnas PA, Imaculata Umiyati, mengatakan kalau sikap dan tindakan paham radikalisme berkembang pada peristiwa persekusi. Akibatnya, yang terjadi adalah sebuah fenomena dari hasil lingkaran sistem peradilan dan penegakkan hukum yang berjalan sebagaimana mestinya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Semuanya itu menjadikan masyarakat bingung, gusar, putus harapan, dan pada akhirnya mengekspresikan kemarahan,” kata dia di Sekolah Berkebutuhan Khusus, Imaculata Autisme Boarding School (IABS) Taman Harapan Baru, Medan Satria.

“Mereka juga mencari kepuasan dengan caranya sendiri. Yaitu, main hakim sendiri tanpa pandang bulu, seperti yang terjadi kasus persekusi belum lama ini,” sambungnya.

Bahkan, kata Ima, ketidakpastian hukum ini sudah masuk dalam pikiran anak. Contohnya saja, sikap radikalisme yang banyak terjadi di depan mata. 

Penghinaan pemimpin negara di diamkan tanpa proses yang berarti. Peristiwa intoleransi, bahkan dalam demonstrasi selalu saja mengikutsertakan anak-anak.

“Ini yang harus kita antisipasi, ketika anak disuruh ikut dalam demontrasi dan disuruh mengucapkan yel-yel yang sifatnya membully pemerintah. Baik pemerintah daerah maupun pemimpin negara ini,” kata dia.

Ia berharap, dengan diselenggarakannya kegiatan ini seklaigus memperingati Hari Anak Nasional, bersama-sama dapat memutuskan mata rantai yang hanya akan berujung pada keterpurukan bangsa.

“Stop penularan dan penanaman paham radikalisme. Stop Persekusi! Tanamkan jiwa Pancasila, ciptakan lingkungan sekolan maupun keluarga yang bebas kekerasan dan tekanan dalam segala bentuk,” tegas dia.

Menurutnya, agar anak-anak tumbuh dan berkembang menjadi manusia cerdas intelektual dan rohani. Dengan demikian, maka akan tumbuh bibit-bibit calon penerus bangsa yang bermutu. Sehingga, jiwa Pancasila sungguh-sungguh akan terpatri dalam tiap insan negeri ini.

“Secara spesifik, kita juga harus menerima anak-anak berkebutuhan khusus, dalam arti yang seluas-luasnya. Mereka juga mempunyai hak yang sama dan mempunyai payung hukum,” tandas dia. (Ziz/RJN)

Follow WhatsApp Channel rakyatjabarnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Motif Pembunuhan Penagih Hutang di Bekasi Persoalan Asmara
Kementerian ATR/BPN Komitmen Kembalikan Fungsi Laut di Tarumajaya
Kecelakaan Beruntun di Ruas Tol Jagorawi, Jasa Marga Amankan Pengguna Jalan
Anggota DPRD Ahmadi Madonk Pemerintah Harus Pastikan Ketersediaan Gas LPG
Dinkes Kabupaten Bekasi Gelar Rakor 2025, Fokus Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat
Rieke Diah Pitaloka : Pentingnya Data Berbasis Desa Dalam Mendukung Pembangunan Daerah Yang Lebih Terukur
Pemkab Bekasi Optimalkan Retribusi untuk Pacu Target PAD 2025
Misbahudin : DPRD Kota Bekasi Pastikan Pengecer LPG Bisa Berjualan
Berita ini 17 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 5 Februari 2025 - 18:10 WIB

Motif Pembunuhan Penagih Hutang di Bekasi Persoalan Asmara

Rabu, 5 Februari 2025 - 15:16 WIB

Kementerian ATR/BPN Komitmen Kembalikan Fungsi Laut di Tarumajaya

Rabu, 5 Februari 2025 - 09:19 WIB

Kecelakaan Beruntun di Ruas Tol Jagorawi, Jasa Marga Amankan Pengguna Jalan

Selasa, 4 Februari 2025 - 16:32 WIB

Anggota DPRD Ahmadi Madonk Pemerintah Harus Pastikan Ketersediaan Gas LPG

Selasa, 4 Februari 2025 - 16:26 WIB

Dinkes Kabupaten Bekasi Gelar Rakor 2025, Fokus Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat

Berita Terbaru

Mau Copy Paste? Wani Piro