RakyatJabarNews.com – Riwayat korban meninggal dunia akibat jatuhnya helikopter Dauphin milik Basarnas, Kapten Laut Ii Solihin merupakan alumni SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah.
Korban Kapten Laut, Ii Solihin, bahkan baru menikah pada bulan Februari 2017 lalu dengan wanita idamannya bernama, Rizki Ananda asal Sidoharjo dan dalam kondisi hamil empat bulan.
Kapten Ii Solihin lulusan SMA Taruna 2010 lalu, dan melanjutkan pendidikan dengan diterima menjadi siswa di Akademi Militer pada tahun 2011.
Hal itu diungkapkan oleh Kakak Sepupunya, Sania (30) yang menyampaikan almarhum merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Adik kedua dari Kapten Laut Ii Solihin, yang juga merupakan seorang anggota TNI dan lulus Akademi Angkatan Laut pada 2009 lalu, bernama Letda Andi Maulana, yang bertugas di Surabaya, Jawa Timur.
Kapten Laut Ii Solihin dikenal oleh masyarakat setempat, sebagai orang yang santun dan bersahaja, serta keberadaanya ketika pulang mudik di kampungnya (Desa Pangkalan, red) selalu ditunggu oleh keluarga kerabat dan warga di sana.
“Beliau, memiliki sifat yang santun dan selalu bermasyarakat,” ujarnya, yang tak tahan menahan kesedihan.
Seperti diketahui, delapan kru yang terdiri dari empat pilot dan co pilot serta empat anggota dari kantor Basarnas Semarang dikabarkan meninggal dunia karena Helikopter Basarnas terjatuh menabrak tebing Gunung Butak di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Dilansir dari RakyatJabarNews.com, Senin (3/7/2017), helikopter HR 3602 itu menurut Kepala Kantor SAR Surabaya, Mochamad Arifin, helikopter dalam kondisi bagus, pernah dipakai operasi SAR pesawat Air Asia QZ8501 akhir 2014.
Selain itu, helikopter tersebut sempat dipakai untuk operasi SAR tenggelamnya KM Mutiara Santosa 1 di perairan Masalembu Mei 2017 lalu. Helikopter tersebut adalah helikopter milik kantor pusat Basarnas yang ditempatkan di Surabaya.
Selanjutnya, informasi mengenai kotak hitam atau black box dari helikopter tersebut sudah ditemukan. Kotak hitam akan dibuka untuk mengetahui penyebab terjadinya insiden kecelakaan.
Kotak hitam itu nantinya akan dibuka oleh ahlinya. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang nantinya akan mengumumkan hasil temuannya. (RJN)