Dinyatakan Bangkrut, Ini Dia Beberapa Faktor Tumbangnya Nyonya Meneer

- Redaksi

Selasa, 8 Agustus 2017 - 17:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Jamu Nyonya Meneer.

RakyatJabarNews.com, Sejak Kamis (3/8/2017) pekan lalu Pengadilan Negeri (PN) Semarang menyatakan pailitnya perusahaan terkemuka yaitu Jamu Nyonya Meneer.

Pastinya keputusan tersebut mengejutkan banyak orang, bagaimana tidak produk jamu yang berbasis di Semarang tersebut dikenal luas masyarakat. Apalagi tagline yang sangat khas dan dikenal yaitu Berdiri Sejak 1919.

Ternyata ada beberapa alasan mengapa bisnis Nyonya Meneer gulung tikar. Hal tersebut diutarakan oleh Akademisi dan Praktisi Bisnis dari Universitas Indonesia, Rhenald Kasali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Beberapa alasan tersebut yaitu dimulai dari perselisihan internal keluarga penerus, beban utang dan kurangnya inovasi pada produk mereka.

“Perusahaan itu menerima warisan dari orang tuanya, dari neneknya, warisan itu enggak cukup dengan diteruskan tapi juga dikembangkan, tampaknya mereka hanya berdagang, mewariskan yang sudah ada, produk-produknya memang secara historis bagus, inovasinya tidak ada,” jelas Rhenald, Selasa (8/8/2017).

Rhenald juga menambahkan bahwa setelah meninggalnya Nyonya Meneer, usaha jamu tersebut dilanjutkan oleh generasi ketiga yakni kelima cucunya. Saat peralihan mulailah perselisihan di antara generasi penerusnya tersebut.

Diketahui setelah omahnya Nyonya Meneer meninggal pada tahun 1978 dan diteruskan kelima cucunya, hanya dua cucunya saja yang melanjutkan usaha tersebut.

Anak pertama dari Nyonya Meneer langsung ke Jakarta, anak kedua diketahui meninggal dunia sebelum omah meninggal. Akhirnya yang meneruskan perusahaan jamu tersebut adalah cucu nomor 3 dan 4 yang memutuskan pindah ke Surabaya untuk membangun perusahaan jamu lain Dua Putri Dewi.

Perselisihan tersebut yang kemudian membuat Nyonya Meneer sedikit rapuh. Tidak hanya itu, perusahaan keluarga ini juga terbebani utang yang menumpuk dari para supplier. Di sisi lain, arus kas perusahaan juga dalam keadaan kurang baik.

Rhenald mengatakan, fenomena tersebut dikenal sebagai zombie company di dalam dunia bisnis. Dan sudah umum terjadi di dunia maupun di Indonesia. Zombi yang dimaksud adalah orang yang sudah mati dan harusnya sudah dikubur tetapi dia hidup bukan dari cahsflow melainkan dari utangnya.

Selain itu, Rhenald juga mengatakan faktor lainnya yang membuat Nyonya Meneer ini bangkrut adalah minimnya inovasi pada produk jamu-jamunya. Meskipun produknya bagus dan melegenda, namun seiring berjalannya waktu dan zaman akan ditinggalkan jika tidak berinovasi.

Diketahui tahun 2015 lalu Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) antara debitur dan 35 kreditur dinyatakan sah oleh hakim di Pengadilan Niaga Semarang. Salah satu kreditur asal Sukoharjo bernama Hedrianto Bambang Santisi menggugat pailit Nyonya Meneer karena tidak menyelesaikan utang sesuai proposal perdamaian.

Hedrianto mengatakan dari total jumlah hutang Rp 7,04 miliar, Nyonya Meneer hanya membayar Rp 118 juta. (rjn)

Follow WhatsApp Channel rakyatjabarnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Persipasi Degradasi Setelah Kalah 1-3 dari Perserang
HUT JMSI ke-5, Program Literasi JMSI Goes To School Hidupkan Budaya Menulis !
Pemprov Jabar Gandeng Pj Walikota Bandung dan Cimahi Bahas Permasalahan Sampah di Wilayah Bandung Raya
Jasa Marga Raih Penghargaan Kategori Outstanding Business Collaboration di Ajang Elshinta Award 2025
Sinyal Reshuffle dan Puncak Kekesalan Prabowo ke Menteri
PNM Liga Nusantara 2024/2025: Waanal Brothers Pangkas PCB Persipasi 2 Gol Tanpa Balas
Presiden Prabowo Tegaskan Menteri yang Tidak Bekerja untuk Rakyat Akan Disingkirkan
XL Axiata Berhasil Raih Kinerja Solid di Tahun 2024, Pendapatan Naik 6%, Laba Bersih Naik 45%
Berita ini 89 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 9 Februari 2025 - 18:29 WIB

HUT JMSI ke-5, Program Literasi JMSI Goes To School Hidupkan Budaya Menulis !

Minggu, 9 Februari 2025 - 09:39 WIB

Pemprov Jabar Gandeng Pj Walikota Bandung dan Cimahi Bahas Permasalahan Sampah di Wilayah Bandung Raya

Sabtu, 8 Februari 2025 - 06:26 WIB

Jasa Marga Raih Penghargaan Kategori Outstanding Business Collaboration di Ajang Elshinta Award 2025

Sabtu, 8 Februari 2025 - 06:11 WIB

Sinyal Reshuffle dan Puncak Kekesalan Prabowo ke Menteri

Kamis, 6 Februari 2025 - 19:23 WIB

PNM Liga Nusantara 2024/2025: Waanal Brothers Pangkas PCB Persipasi 2 Gol Tanpa Balas

Berita Terbaru

Anda Kurang Beruntung !