Warga Kuningan Gelar Salat Ghoib untuk Para Pejuang Demokrasi

oleh -

RJN, Kuningan – Warga di sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan melaksanakan salat ghoib untuk mendoakan para pejuang demokrasi yang gugur saat bertugas dalam tahapan pemilu. Pelaksanaan salat ghoib dilakukan seusai salat Jumat di masing-masing masjid, sesuai imbauan dari KPU dan Pemkab Kuningan.

“Salat ghoib ini merupakan amal sholeh kita untuk para pejuang demokrasi yang sudah bekerja keras mengawal tahapan pemilihan umum, hingga akhirnya dipanggil sang Maha Kholik Allah SWT. Tentu ini juga sebagai himbauan kami kepada seluruh kaum muslimin, untuk sama-sama mendoakan almarhum/almarhumah yang telah gugur saat menjalankan tugas di tahapan pemilu,” kata Ketua KPU Kuningan Asep Z Fauzi, Jumat (26/4/2019).

Tak hanya KPU kata Asfa, sapaan akrab Ketua KPU Kuningan, bahkan pemerintah daerah juga menyebarkan imbauan agar seluruh pemerintah kecamatan hingga tingkat desa/kelurahan mengadakan aksi serupa. “Alhamdulillah imbauan ini juga dilaksanakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Kuningan, baik di seluruh desa maupun kelurahan. Saat ini, yang sudah tercatat ada lima orang meninggal dunia khusus di Kuningan,” sebutnya.

Pihaknya menghimbau, agar seluruh penyelenggara maupun para petugas yang tengah mengawal proses tahapan pemilu, dapat menjaga kesehatan dengan baik supaya tidak lagi ada korban yang sakit maupun hingga meninggal dunia. “Tetap semangat untuk mengawal tahapan pemilu, jaga kesehatan, jaga profesionalitas, dan jaga integritas. Kita tuntaskan tahapan pemilu yang sudah memasuki masa akhir ini, sehingga hasil pemilu betul-betul jujur dan adil,” tandasnya.

Sementara itu pengurus DKM Masjid As Salam Kuningan, Sholehudin mengatakan, sebagai sesama umat muslim sudah sewajibnya saling mendoakan untuk kebaikan, apalagi ada yang sampai meninggal dunia. “Kita sebagai sesama muslim memiliki kewajiban untuk saling mendoakan. Terlebih mereka yang meninggal dunia saat berjuang mensukseskan pemilu, sehingga almarhum yang sudah gugur bisa diterima amalan baiknya,” ungkapnya.

Menurutnya, penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU, juga diminta untuk bisa menjadikan sebuah pembelajaran dan evaluasi agar proses pemilu yang akan datang bisa lebih efektif. “Bahkan kalau bisa ada perubahan proses pemilu ini, agar tidak terulang kembali kejadian yang dialami di pemilu kali ini,” pungkasnya. (dri/rjn)

Berita Rekomendasi

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments