RakyatJabarNews.com, Bekasi – Untuk mendatangkan investor agar mau menanamkan modal usahanya di Kota Bekasi, ada beberapa hal penting yang harus diciptakan oleh Pemerintah diantaranya kota tersebut aman, damai, dan tertib.
Ungkap Wali Kota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi dalam kegiatan Subuh Keliling (Suling) yang setiap minggu dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk mensosialisakan sekaligus mendengar langsung keluhan-keluhan masyarakat terhadap pemerintah daerah yang disampaikan kepada Wali Kota Bekasi.
Bertempat di mushola Ar Royyan, Pondok Melati, Wali Kota Bekasi menyampaikan hal ini penting dalam pembentukan karakter masyarakat menuju visi Kota Bekasi yang Maju, Sejahtera dan Ihsan, 29/7, Sabtu pagi.
Beberapa hal tersebut adalah pemerintah dan tokoh masyarakat mempunyai peran penting menciptakan kedamaian, merajut kebersamaan dan menjaga persatuan ditengah kehidupan bermasyarakat.
“Apabila hal tersebut dapat diciptakan maka para investor pun akan beramai ramai menanamkan investasinya di kota bekasi,” ucapnya.
Jika banyak investasi yang masuk ke kota bekasi, lanjutnya, maka masyarakat pun akan menikmati hasil pembangunannya. Untuk saat ini kota bekasi telah banyak mencapai kemajuan pembangunan, dengan perputaran uang di kota bekasi mencapai 7.5 miliar dan tingkat inflasi terendah se jawa barat yaitu 0,17 %.
Dengan capaian tersebut sebagai bentuk pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakatnya, pemerintah Kota Bekasi meluncurkan Kartu Sehat ( KS) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK).
“KS ini seluruh masyarakat yang ber Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kota Bekasi yang telah E-rekam berhak memilikinya,” tuturnya.
“Tapi masa iya masyarakat kelas atas mau memakai kartu ini,” guraunya. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kartu ini telah diterima di 38 Rumah Sakit yang berdomisili di Kota Bekasi dan di beberapa di jakarta dan bandung.
Walikota juga mendorong agar masjid juga memperhatikan perizinan yang dimiliki. Sehingga, jika menggunakan fasilitas umum maka segera diurus perizinannya, “administrasi merupakan awal dari sebuah perencanaan kerja, jika adniistrasinya buruk maka perencanaan tidak akan dapat terealisasi.
Ia juga menyebutkan potensi masjid dan jamaahnya sangatlah besar. Asal dikelola dengan manajemen yang baik, maka hal ini akan menjadi kekuatan umat yang luar biasa bagi pembangunan.
Pembangunan, terangnya, tidak harus melulu pembangunan infarstruktur, spritual memiliki andil yang besar dalam proses pembangunan peradaban.(Ziz/RJN)