Kurangnya waktu tidur sering kali dianggap sepele, padahal dampaknya pada kesehatan mental sangat signifikan. Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Psychology and Cognitive Sciences mengungkap bahwa kurang tidur dapat membuat seseorang sulit melepaskan diri dari kenangan buruk.
“Masalah tidur dan kenangan yang mengganggu berperan penting dalam timbulnya serta bertahannya banyak gangguan kesehatan mental. Kami menunjukkan bahwa kurang tidur pada peserta yang sehat dapat mengganggu kemampuan mereka untuk menahan kenangan mengganggu,” jelas peneliti dalam studi tersebut, seperti dikutip dari Medical Daily pada Selasa (14/1/2025).
Hubungan Tidur dan Pengendalian Kenangan Buruk
Penelitian ini meneliti pengaruh tidur terhadap kemampuan mengendalikan kenangan buruk. Sebanyak 85 peserta sehat yang tidur penuh semalam dipantau aktivitas otaknya selama penelitian. Para peserta diminta mengingat atau menekan kenangan dari gambar bermuatan emosional, seperti kecelakaan mobil atau perkelahian.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hasil menunjukkan bahwa peserta yang cukup tidur memiliki aktivitas otak lebih tinggi di korteks prefrontal dorsolateral kanan, area yang bertanggung jawab untuk mengelola pikiran dan emosi. Mereka lebih mampu menekan ingatan negatif dibandingkan peserta yang kurang tidur.
Sebaliknya, peserta yang kurang tidur menunjukkan aktivitas otak yang lebih rendah di area tersebut, sehingga mereka lebih sulit mengendalikan pikiran yang mengganggu. Aktivitas di hipokampus, pusat memori otak, juga lebih rendah pada mereka yang cukup tidur, menandakan kemampuan yang lebih baik dalam mematikan kenangan yang tidak diinginkan.
Pentingnya Tidur untuk Kesehatan Mental
Temuan ini menegaskan pentingnya tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan mental. Tidur bukan hanya waktu untuk tubuh beristirahat, tetapi juga saat otak memproses dan menyaring informasi, termasuk memisahkan kenangan buruk yang dapat memicu gangguan emosional.
Dengan meningkatnya gangguan tidur akibat gaya hidup modern, penting bagi masyarakat untuk menyadari dampaknya dan berusaha menjaga pola tidur yang sehat. Tidur yang cukup bukan hanya kebutuhan, tetapi juga investasi untuk kesehatan mental yang lebih baik. (*)