RJN, Bogor – Bermula penangkapan 98 pelajar yang kesemuanya gabungan 5 sekolah SMK yang di gelandang ke Mapolsek Gunungputri, jajaran Polres Bogor melalui keterangan Kapolres AKPB A.M Dicky, menyimpulkan bahwa tawuran para palajar ini terencana yang di tenggarai di pimpin oleh para alumni-alumninya.
98 pelajar yang ditangkap pada Senin sore (17/9/2018) kemarin merupakan gabungan dari beberapa SMK, empat diantaranya berasal dari luar kabupaten bogor dan yang satu dari cibinong.
Selain itu, menurut AKBP Dicky menjelaskan berdasarkan hasil observasi anggota Polres Bogor ternyata ada semacam menunjukan eksistensi antar siswa dengan cara menyerang sejumlah sekolah atas instruksi alumninya, Selasa (18/9/2018) saat jumpa pers di Mapolsek Gunungputri.
Menurutnya, jajaran polsek menemukan dan yang terjaring terdapat 98 pelajar dari 5 sekolah, hanya satu sekolah dari Kabupaten Bogor dan itu pun hanya empat orang, sisanya 94 orang dari empat sekolah itu berasal dari luar kabupaten Bogor, ada yang dari kota dan ada yang dari Depok.
“Berdasarkan hasil observasi anggota Polres Bogor ternyata ada semacam menunjukan eksistensi antar siswa dengan cara menyerang sejumlah sekolah atas instruksi alumninya. Jadi sifatnya seperti geng untuk menyerang sekolah-sekolah tertentu dan ini dimotori oleh para alumni-alumninya,” kata AKBP A.M Dicky.
Terpisah, Kapolsek Gunungputri, Kompol Yudi Kusyadi, mengatakan peran para alumni sangat berbahaya karena diduga bisa mudahnya peredaran narkoba masuk ke kalangan pelajar. “Seperti senjata tajam bahkan ada iuran-iurannya dan mengambil keuntungan untuk alumni-alumninya dan ini sangat berbahaya juga untuk masuknya narkoba, narkotika dan minuman keras ini akan masuk ke mereka,” ucapnya.
Selanjutnya, masih kata Kapolsek, dari penangkapan para pelajar ini maupun pelajar tawuran sebelumnya akan meminta kepada Dinas Pendidikan setempat untuk melakukan evaluasi terhadap masing-masing sekolahnya. “Nanti kita lihat hasil evaluasi dari disdik, apakah sangsi yang dapat bisa diberikan ke sekolah tersebut apakah penurunan akreditasi sekolahnya atau sebagainya,” jelasnya.
Kapolsek Gunungputri, Kompol Yudi Kusyadi, menghimbau kepada orangtua agar dapat mengawasi anak-anaknya dengan membentuk karakter akhlak yang baik, serta peran sekolah sebagai rumah kedua bagi anak tersebut. “Sebab dari orangtua dan sekolahnya sendiri sebagai pondasi utama dalam membentuk karakter anak itu sendiri,” ungkapnya. (red/RJN)
Comment