Kelangkaan Garam di Pasaran Membuat Para Pengusaha Tahu Menurunkan Produksinya

- Redaktur

Sabtu, 22 Juli 2017 - 12:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RakyatJabarNews.com, Garut – Seminggu terakhir ini terjadi kelangkaan salah satu Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas), Garam. Kendatipun ada harganya melambung tinggi.

Hal tersebut tentu saja menimbulkan gejolak di masyarakat. Terlebih para Ibu Rumah Tangga (IRT) yang saban hari menggunakan garam untuk memasak.

Ketua Asosiasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (APTTI) Kabupaten Garut, Asep Imam Susanto membenarkannya. Menurut dia, kekhawatiran Kartel Garam yang terjadi di Indonesia sangat dirasakan juga para produsen Tahu di wilayahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“ Kelangkaan garam di pasaran membuat para pengusaha Tahu menurunkan produksinya. Bahkan, ada yang berhenti karena sulitnya mendapatkan Garam,” kata Asep Imam, Sabtu (22/7/2017).

Menurut Asep, meski garam merupakan komponen bahan pangan yang secara kuantitas tidak begitu besar digunakan di rumah tangga dan tidak memberikan andil yang besar terhadap inflasi, namun tetap menyita perhatian masyarakat.

Baca Juga :  JM Salurkan Bantuan Untuk Masyarakat Korban Gempa Bumi di Kabupaten Bandung dan Garut

“ Jadi apapun yang menyebabkan kenaikan harga dan kelangkaan garam, tetap harus diklarifikasi serta dicari jalan keluarnya oleh pemerintah,” tegas dia.

Sebelumnya RakyatJabarNews.com mengabarkan, kelangkaan garam terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Majalengka. Selain itu, harga meroket dua kali lipat dibanding harga normal.

Salah seorang pedagang di Pasar Cigasong Majalengka, Sutini mengatakan, kelangkaan garam terjadi pada seluruh jenis garam. Mulai kasar, garam meja maupun garam kotak.

“Ini langkanya sudah  lima hari, tidak tahu penyebabnya apa. Biasanya stok banyak, sekarang tidak ada,” katanya Jumat (21/7/2017).

Selain langka, kata Sutini, harga garam di tingkat grosir maupun eceran juga mengalami kenaikan hingga berlipat dibanding kondisi normal. Satu kemasan kecil garam yang biasa dijual Rp1500-2000 per bungkus, kini naik menjadi Rp4000 per bungkus.

Baca Juga :  Dinkes Kabupaten Bekasi Gelar Pelatihan Food Handler

” Bahkan, ada yang menjual hingga Rp6 ribu per bungkus, tergantung pedagangnya masing-masing. Yang jelas saat ini sulit cari garam,” ujarnya.

Hal senada disampaikan pedagang di Pasar Kecamatan Talaga, Maman. Menurutnya, stok garam yang ada di tokonya selalu habis diburu konsumen, karena di tingkat pedagang eceran di perkampungan banyak yang mengalami kekosongan.

“Biasanya garam itu habisnya lama, sekarang satu hari saja bisa habis banyak. Saya bingung juga kok bisa langka. Padahal selama ini tidak pernah terjadi,” ujarnya. (asp/rjn)

Follow WhatsApp Channel rakyatjabarnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Agus Rohadi: Badan Kehormatan DPRD Kota Bekasi Terus Menjaga Marwah Nama Baik Anggota Dewan
Pemkot Bekasi Selenggarakan Bekasi Innovation Week 2024
Pj. Wali Kota Bekasi Hadiri Malam Sinergitas Antara DPRD dan Pemerintah Daerah
Sebanyak 341 Pengawas TPS se- Kecamatan Cibitung Resmi Dilantik !, Simak TPS-nya
Pj Wali Kota Bekasi Kampanyekan Stop Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Komisi IV Bakal Panggil PT. JPN dan Disnaker Soal 10 Karyawan Meninggal Dunia Atas Insiden Kebakaran
Wakil Ketua I Nuryadi Darmawan Serahkan 9 Unit Mobil Ambulan untuk Warga
Sepakat! Eks Tanah Kas Desa yang berlokasi di Kabupaten Bekasi jadi milik Pemerintah Kota Bekasi
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 7 November 2024 - 16:45 WIB

Agus Rohadi: Badan Kehormatan DPRD Kota Bekasi Terus Menjaga Marwah Nama Baik Anggota Dewan

Rabu, 6 November 2024 - 20:29 WIB

Pemkot Bekasi Selenggarakan Bekasi Innovation Week 2024

Senin, 4 November 2024 - 13:18 WIB

Sebanyak 341 Pengawas TPS se- Kecamatan Cibitung Resmi Dilantik !, Simak TPS-nya

Minggu, 3 November 2024 - 16:33 WIB

Pj Wali Kota Bekasi Kampanyekan Stop Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Minggu, 3 November 2024 - 16:21 WIB

Komisi IV Bakal Panggil PT. JPN dan Disnaker Soal 10 Karyawan Meninggal Dunia Atas Insiden Kebakaran

Berita Terbaru

Pemerintah Kota Bekasi melalui Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah menyelenggarakan Penganugerahan Penghargaan Inovasi Daerah dalam rangkaian acara Bekasi Innovation Week Tahun 2024.

Advertorial

Pemkot Bekasi Selenggarakan Bekasi Innovation Week 2024

Rabu, 6 Nov 2024 - 20:29 WIB

Advertorial

APBD Kota Bekasi 2025 Fokuskan Pendidikan dan Kesehatan

Rabu, 6 Nov 2024 - 14:54 WIB

Ketua Bapemperda DPRD Kota Bekasi, Dariyanto.

Advertorial

Bapemperda Usulkan Perda Mengenai Perubahan BPRS

Rabu, 6 Nov 2024 - 13:27 WIB

Mau Copy Paste? Wani Piro