RakyatJabarNews.com, Cirebon – Ratusan supir angkot Kota Cirebon berkumpul di depan kantor Organda DPC Kota Cirebon yang terletak di Jl. Sisingamangaraja hari Kamis (28/9), sebagai bentuk menuntut janji pemerintah untuk menindaklanjuti transportasi berbasis online.
Taufik, selaku supir angkot GM menginginkan agar transportasi online dibubarkan jika memang angkot dibutuhkan. “Kita menuntut keadilan, karena kita sudah bertindak sesuai prosedur yang dikeluarkan pemerintah. Jadi, pemerintah mau pilih online atau angkot?” tegasnya.
Kapolres Kota Cirebon, Adi Vivid dan Karsono, Kepala Organda DPC Kota Cirebon, tiba beberapa saat di kantor Organda setelah sebelumnya mengadakan rapat bersama Walikota Nasrudin Azis di Balaikota Cirebon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di hadapan para supir angkot, Adi Vivid menjelaskan bahwa Walikota, Dishub, dan Kepolisian sedang berproses untuk membuat kesepakatan.
“Padahal malam akan berdiskusi lagi untuk merumuskan. Namun karena ada perselisihan (kemarin, red) jadi ditunda,” jelasnya.
Menurutnya, para supir angkot ini salah paham. Kesepakatan awal yang menjelaskan bahwa akan ada kelanjutan lagi setelah Festival Keraton Nusantara (FKN) tanggal 27 September 2017. Mereka mengira sudah ada keputusan, padahal baru dirumuskan dan diproses.
“Kita akan adakan rapat internal hari Sabtu, untuk Senin ada rapat lanjutan lagi, dan akan dirumuskan Perwali,” jelasnya.
Selain itu, kepolisian juga akan melakukan penertiban sesuai kewenangan, contohnya kelengkapan surat-surat kendaraan dan sabuk pengaman.
“Masalah perizinan dan trayek itu ada di Dishub,” pungkasnya.(Juf/RJN)