RakyatJabarNews.com, Cirebon – Pegiat pecinta lingkungan se-Kabupaten Cirebon tanam 20 ribu pohon mangrove di pesisir pantai Desa Klayan, Kecamatan Gunung Jati, Minggu (30/07). Penanaman mangrove ini dalam rangka memeringati Hari Mangrove Internasional. Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar turut langsung menanam mangrove.
Demiz, biasa ia disapa, berpesan kepada masyarakat agar selalu menjaga lingkungan termasuk pesisir pantai. Menurutnya dengan menjaga alam, dirinya menilai alam juga akan menjaga masyarakat. Saat ini menuutnya garis pesisir makin berkurang, sementara manusia makin bertambah.
“Kalau kita tidak bisa menghargai alam, maka alam pun tidak akan menghargai kita. Menanam mangrove bisa membantu kita melestarikan alam dan lingkungan,” kata Deddy.
Deddy Mizwar pun sempat mengkritik perusahaan yang berada di dekat laut yang dinilainya belum maksimal membantu kelestarian lingkungan. Meskipun begitu Pemerintah Provinsi Jawa Barat menurutnya terus mengupayakam untuk membantu kelestarian lingkungan.
“Pemprov terus upayakan membantu dari berbagai hal karena UU No 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah kewenangan laut ada di Pemrov. Tapi tidak hanya Pemprov, perusahaan juga harus turut membantu,” katanya. Dalam kesempatan itu PT CEP turut membantu pelaksanaan tanam mangrove.
Sementara itu, Ketua LSM Panglaot Yudha Putra, Teuku Fakhrudin kecewa dengan tidak hadirnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Hermawan yang tidak hadir. Padahal dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, Anang Sudarna hadir mendampingi Deddy Mizwar.
“Ini kan tidak ada perhatian, yang punya wilayahnya saja tidak hadir. Masa yang dari Jawa Barat hadir yang tuan rumah tidak hadir,” katanya.
Fakhrudin menegaskan garis pesisir pantai di Kabupaten Cirebon mempunyai panjang 67 KM. Data tersebut setelah dirinya menghitung ulang dengan ahli dari Institut Pertanian Bandung. Fakhrudin mengatakan setiap tahunya di Kabupaten Cirebon terjadi abrasi yang setiap tahunnya mencapai 1 meter.
“Jadi kalau ada pihak yang mengatakan abrasi masih normal itu gak benar, saya pelaku di sini. Abrasi setiap tahunnya 1 meter, daratan di pesisir hilang 1 meter setiap tahunnya,” imbuhnya. (juf/rjn)