RakyatJabarNews.com, Cirebon – Banyak peninggalan penjajah bangsa Eropa yang hingga kini masih kokoh berdiri padahal sudah berumur ratusan tahun berdiri, seperti halnya stasiun kereta api, pabrik gula, dan jembatan gantung.
Sebuah jembatan gantung yang berada di Desa Blender Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon, adalah salah satunya. Kontruksi jembatan ini masih asli, terdiri dari besi baja dan kawat baja yang tidak keropos oleh air. Memang sungguh luar biasa bahan material tempo dulu.
Selain kokohnya penyangga jembatan gantung, juga arsitekturnya pun indah di mana di bawah jembatan terdapat talang untuk mengalirkan air dari seberang sungai yang diperkirakan puluhan meter dalamnya. Selain itu, bentangan jembatan gantung ini lebih dari 50 meter dengan material hampir seluruhnya dari baja anti karat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah zaman kemerdekaan, kini jembatan gantung sangat langka keberadaannya. Mungkin di Kabupaten Cirebon hanya tinggal tersisa satu yang masih di pertahankan keasliannya. Kini warga dan Pemerintah Desa Blender melakukan pengecatan agar jembatan peninggalan Belanda ini terlihat cantik dan memikat wisatawan untuk datang dan berselfie ria. Tentu saja dengan tetap memperhatikan keamanan dari wisatawan yang datang, seperti yang di tuturkan oleh Moch. Yunus selaku Kuwu Desa setempat.
“Ke depannya dengan persetujuan masyarakat Blender, saya berencana menjadikan jembatan gantung Belanda ini sebagai objek wisata baru yang gratis, dan akan dilengkapi dengan sarana parkiran bagi para pengunjung,” jelasnya saat ditemui awak media, Senin (19/2).
Masih menurut Yunus, jembatan gantung Belanda ini mendapatkan perhatian khusus dari paguyuban orang Blender dengan berswadaya untuk merawat dan mempercantiknya, dan dengan tetap memperhatikan keselamatan pengguna jembatan gantung yang menghubungkan Desa Blender dan Kaligawe Wetan Kecamatan Susukan Lebak.
Yunus berharap pengembangan dan pemanfaatan kembali jembatan gantung ini bisa mendalatkan izin dari Dinas Pengairan Kabupaten Cirebon. “Seperti harapan dari masyarakat Desa Blender yang menginginkan jembatan gantung Belanda ini sebagai objek wisata budaya yang tidak ada duanya,” pungkasnya.
Jika dibandingkan dengan jembatan era sekarang, maka bisa dikatakan para insinyur Belanda sangat mumpuni. Berbeda dengan zaman sekarang di mana banyak jembatan belum juga puluhan tahun sudah ambruk, padahal sama-sama insinyur dan lebih modern dalam pengerjaannya.(Ymd/RJN)