RakyatJabarNews.com, Bandung – Ridwan Kamil menyebut surat dukungan DPP Golkar untuk pencalonannya sebagai Calon Gubernur Jawa Barat 2018-2023, bisa saja berupa hoax. Dirinya pun belum bisa memastikan kebenaran dari surat tersebut.
“Kalau sudah ada konfirmasi dari DPP Golkar, pasti saya akan terima suratnya. Tapi ini kan saya belum terima, makanya saya belum bisa jawab itu bener apa tidak. Bisa juga itu hoax, karena kalau saya lihat tanggalnya juga belum ada juga nomor suratnya juga belum ada,” kata Walikota Bandung yang akrab disapa Emil saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, Jumat (22/9/2017).
Emil menambahkan, dalam politik, pihaknya tidak bisa meyakini atau mempublikasi sesuatu hal jika tidak memegang dokumen resminya. Untuk itu, dirinya tidak pernah melakukan klarifikasi atau mengeluarkan statemen sebelum menerima dokumen resmi.
“Dalam politik itu, sebelum janur kuning melengkung, sekian menit bisa saja berubah. Kalau saya meyakini atau mempublikasi sesuatu yang belum pasti, itu bisa blunder,” terangnya.
Emil mengaku, komunikasi dirinya dengan Partai Golkar dilakukan sama dengan partai-partai lain dan tidak ada perubahan. Untuk Pilgub Jabar 2018, dirinya pun melakukan komunikasi dengan semua partai. Tidak hanya ke Partai Golkar.
“Saya ketemu dengan Ketua Umum Partai Golkar, Pak Setnov (Setya Novanto), saya ke Pak Romi (M Romahurmuziy, Ketua Umum PPP), juga ke ketua partai lain. Kalau cocok mohon saya didukung, kalau gak juga gak masalah dan tetap jaga silaturahmi. Jadi intensitasnya itu, tidak ada hal lain. Dari hasil komunikasi dengan partai, ada yang jatuh cinta, ada yang sudah memberikan statemen, dan ada juga yang masih pikir-pikir. Tidak ada perbedaan intensitas, saya ingin baik-baik dengan semua partai,” jelaswnya.
Dalam Pilkada, dirinya pasti menginginkan dukungan dari semua partai. Namun dirinya tidak bisa memaksakan dukungan dari partai untuknya.
Untuk itu, Emil masih menganggap dukungan partai ke dirinya masih fifty-fifty dan memungkinkan ada perubahan. Pasalnya dirinya tidak ada yang mengabari, yang mengirimkan, dan tidak menerima surat dukungan dari DPP Golkar tersebut. Sehingga untuk menjawab hal tersebut, dirinya khawatir jatuh kepada kategori informasi yang belum diyakini kebenarannya.
“Saya itu tahu diri, karena bukan saya pengambil keputusan. Saya mah penganten, kalau keluarga mempelainya belum beri surat resmi, saya keburu geer, tapi tidak berjodoh. Makanya langkah paling benar itu, hubungi DPP Golkar karena dari sanalah sumbernya, benar tidaknya. Kalau soal dipasangkan dengan Daniel, saya gak kaget karena dari awal pun sudah saya katakan siapapun wakil saya tidak ada masalah,” pungkasnya.(red/RJN)
Comment