RakyatJabarNews.com, Bandung – Isu beredarnya surat pengesahan pencalonan Walikota Bandung, Ridwan Kamil menuju Jabar 1 dari Partai Golkar menimbulkan kegaduhan di tingkat internal partai berlambang beringin itu.
Dituding tak prosedural dan menohok Ketua DPD Golkar Jawa Barat, H Dedi Mulyadi, akhirnya DPP Golkar angkat bicara.
Sekretaris Jendral Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar, Idrus Marham menegaskan bahwa surat yang beredar tentang pengusungan Ridwan Kamil (Emil) menjadi Gubernur Jabar diakui bodong alias palsu.
Menurut Idrus, berdasarkan juklan juknis Pilkada untuk partai berlambang beringin ini selalu mengedepankan kader apalagi pengurus. Serta indikator penetapanya melalui survey.
“Kita pernah simulasikan pasangan calon berdasarkan survey. Memang saat ini urutannya Ridwan Kami, Dedy Mizwar dan Dedi Mulyadi. Simulasi Ridwan Kamil-Dedi Mulyadi pernah kita lakukan tapi tidak ada kata sepakat. Bahkan, simulasi antara Ridwan Kamil-Daniel Mutaqien seperti yang tertera pada surat bodong itu pernah kita lakukan tapi tidak ada kata sepakat,” kata dia, Sabtu (23/09/2017).
Idrus Marham menjelaskan, hingga saat ini Partai Golkar belum memutuskan secara resmi pengusungan calon Gubernur Jabar. Pihaknya akan menunggu kesembuhan Novanto yang sedang sakit dan dirawat di rumah sakit.
Sementara, Ketua DPD Golkar Jawa Barat, H Dedi Mulyadi geram dengan beredarnya surat palsu tersebut. Dia mengaku akan melaporkan penyebar surat tersebut ke Mabes Polri.
“Golkar adalah partai besar, tidak bisa digunakan untuk main-main. Kita akan laporkan penyebar surat palsu itu ke Mabes Polri. Insya Allah Senin esok kita lapor,” tegas dia.(asp/RJN)